BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Memasuki musim kemarau, tiga penyakit lingkungan menjadi pantauan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung. Ketiga penyakit tersebut antara lain, demam berdarah, diare, dan infeksi saluran pernapasan (ISPA).
“Sekarang ini, kami sedang memantau setidaknya tiga penyakit lingkungan yang biasa terpengaruhi cuaca dan musim kemarau,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Dewi Jani.
Namun, lanjut Ira, dari data yang dikumpulkannya, belum ada kenaikan atau penurunan angka pasien ketiga penyakit tersebut, jika dibandingkan tahun dan bulan sebelumnya.
“Jadi memang setiap bulan ada saja pasien yang terkena penyakit DB, ISPA dan Diare, angkanya memang naik turun, Nanun, belum ada yang naik signifikan dan turun signifikan,” tambahnya.
Bahkan, menurut Ira, dibandingkan tahun sebelumnya, di periode yang sama, bulan ini angka penderita DBD malah mengalami penurunan. Namun, Ira menegaskan, pihaknya tidak akan menunggu angkanya semakin meningkat.
“Kita harus terus melakukan antisipasi dan sosialisasi. Jangan sampai menunggu angka semakin meningkat dan membahayakan masyarakat,” jelasnya.
Meski demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga agar kesehatan tetap terjaga dengan baik. Di antaranya, cara membuang diapers atau popok sekali pakai. Ira mengatakan, pembuangan popok sekali pakai ini harus lebih tepat.
“Jadi untuk popok yang sudah dipakai BAB, lebih baik kotorannya dibuang dulu ke WC, baru dibuang ke tempat sampah. Tapi kalau untuk kotoran buang air kecil memang sulit ya,” tuturnya.
Polusi Udara Bandung Tak Seburuk Jakarta
Sama halnya dengan keadaan polusi udara, kondisi udara di Kota Bandung memang tidak seburuk di Jakarta. Namun Ira mengatakan, tetap harus menajga diri. Misalnya dengan menggunakan masker saat beraktifitas di luar rumah.
“Jadi, walaupun pandemi Covid-19 sudah tidak lagi ada, namun penggunaan masker harus tetap dilakukan,” terangnya.
Kepada masyarakat, Ira mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialsiasi pola hidup sehat dengan tetap rajin mencuci tangan. Selain itu, penggunaan masker dan mengurangi mobilitas jika tidak benar-benar diperlukan, jangan keluar rumah.
“Walaupun di beberapa wilayah ada laporan mulai kekurangan air bersih. Namun, pola hidup sehat tetap harus dijalankan,” jelasnya.
Di sisi lain, Ira mengaku tidak mungkin menghalangi mobilitas warga karena sekarang perekonomian sedang beranjak membaik pasca pandemi Covid-19.
“Jadi, kita tidak mungkin jika melarang warga melakukan aktifitas. Hanya saja kita harus bisa menjaga kesehatan masing-masing,” tegasnya. (put)