BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Persib Bandung di awal putaran kedua Liga 1 2023/2024 ini harus kehilangan beberapa pemain. Yang cukup mengejutkan adalah Putu Gede dan Frets Butuan.
Putu Gede diketahui sudah tak lagi jadi pemain Persib sejak beberapa waktu lalu. Itu karena ia ditugaskan oleh Polri untuk bermain di Bhayangkara FC.
Hal itu cukup mengejutkan mengingat Putu Gede adalah pemain inti di Persib. Namun, Persib tak berdaya karena Bhayangkara FC memanggil lagi Putu dan Persib harus melepas sebagai bagian dari kesepakatan saat merekrutnya dulu.
Baru-baru ini, giliran Frets Butuan yang hengkang. Alasannya sama, karena tugas dari institusi. Bedanya, Frets mendapatkan tugas dari TNI.
Frets dimutasi untuk bertugas di Kodam XVI/Pattimura. Sehingga, mau tak mau ia harus meninggalkan Persib. Namun, ia akan melanjutkan karier dengan gabung klub Liga 2, yaitu Sulut United.
Menanggapi minggatnya Putu dan Frets, pelatih Bojan Hodak mengaku sebenarnya tak menginginkan situasi itu. Sebab ia sangat membutuhkan jasa kedua pemain tersebut.
“Mengenai Frets dan Putu, tidak ada yang mau kehilangan mereka, karena keduanya adalah pemain inti tapi ada permintaan bagi mereka dari kepolisian dan tentara,” ujar Bojan Hodak, Rabu (29/11/2023).
Terlepas dari bagaimana situasinya, Persib sebenarnya ingin mempertahankan keduanya. Namun, panggilan tugas itu tak bisa dikompromikan lagi alias bersifat mutlak.
Sehingga, mau tidak mau Persib mengalah pada situasi. Merelakan keduanya pergi jadi hal yang harus diterima. Meski diakui Bojan, peran keduanya sangat vital untuk Persib.
“Keduanya itu adalah pemain inti dan kami sebenarnya tidak ingin kehilangan mereka, tapi itu hal yang tidak bisa saya ubah,” jelas Bojan Hodak.
Persib Kapok Rekrut Polisi dan TNI?
Persib Bandung pada pertengahan musim ini kehilangan dua pemain secara mengejutkan. Mereka adalah Putu Gede dan Frets Butuan. Keduanya minggat dari Persib dengan alasan tugas dari institusi masing-masing. Sehingga, mau tak mau keduanya mesti memakai kostum baru.
Putu Gede digaet Bhayangkara FC. Alasannya, Putu mendapatkan tugas dari Polri sehingga harus meninggalkan Persib dan ‘pulang’ ke Bhayangkara FC.
Teranyar, giliran Frets Butuan yang hengkang. Alasannya, Frets dimutasi untuk bertugas di Kodam XVI/Pattimuta.
“Jadi memang Frets ditugaskan ke Kodam XVI/Pattimura di Ternate dan keluargaya juga ada di sana. Jadi faktor penugasan dan faktor keluarga, dia mengajukan pengunduran diri,” kata Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono.
Namun berbeda dengan Putu, Frets tak secara spesifik ditugaskan harus gabung klub mana. Fret hanya pindah tugas sebagai TNI saja, sedangkan urusan klub sepenuhnya urusan Frets.
Meski begitu, Frets sudah menemukan klub baru. Ia akan gabung Malut United yang bermarkas di Ternante dan main di Liga 2.
“Karena memang dia masih usia produktif, masih ingin melanjutkan karier bermain bola, jadi Frets mencari klub di Ternate sesuai dengan tempat tugas dia,” jelasnya.
“(Tujuannya) supaya secara penugasan bisa mudah bergabung ke klub itu, akhirnya mereka ada kesepakatan dengan Malut United,” sambung Teddy.
Hal itu berbeda dengan kasus Putu dimana saat itu Bhayangkara FC yang meminta kepada Persib dan menarik surat tugas. Sedangkan Frets mengajukan pengunduran diri, bukan diperintahkan keluar dari Persib oleh TNI.
Tak Kapok Rekrut Aparat
Berkaca dari kasus itu, Teddy tak secara gamblang menyebut kapok merekrut pemain berstatus polisi atau TNI. Sebab kasus yang terjadi pada Putu dan Frets berbeda.
“Itu kan case by case, memang dinamika,” kata Teddy.
Soal apakah ada ketakutan di masa depan suatu saat pemain berstatus polisi atau TNI mengalami nasib sama, ia tak mau berandai-andai. Yang jelas, hak dan kewajiban akan dijalankan Persib.
Meski begitu, saat ini Persib sebenarnya masih memiliki dua aparat. Mereka adalah Reky Rahayu dan Kakang Rudianto. Reky adalah anggota TNI dan Kakang seorang polisi
Ke depan, bukan tidak mungkin kedua pemain itu juga mengalami nasib serupa seperti Putu dan Frets. Lantas, siapkah Persib kehilangan mereka juga?
“Kita lihat saja, namanya hidup jalanin aja, dinamika, yang penting niatannya baik,” tandas Teddy. (ars)