BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kota Bandung diakui sebagai kota yang konsisten dalam menerapkan program smart city, seperti yang disampaikan oleh Tim Asesor Evaluasi Program Smart City Kelas A, Surahyo Sumarsono
Hal itu disampaikan dalam penilaian Evaluasi Tahap I Penerapan Program Smart City 2024 yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Hotel Meru Sanur, Denpasar, Bali, pada Senin (24/6/2024) kemarin.
“Bandung ini sedikit dari kota yang kontinu program smart city. Kami berharap berbagai praktik baik yang dilakukan Pemkot Bandung bisa ditiru dan direplikasi pemerintah daerah lain,” kata Surahyo Sumarsono dilansir dari situs resmi Pemkot Bandung.
Ia menambahkan bahwa kemajuan Kota Bandung dalam program smart city terlihat meningkat dari tahun ke tahun.
Pada kesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, memaparkan kinerja Pemkot Bandung dalam menjalankan program smart city.
Bambang menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memudahkan pelayanan publik bagi warga dan pendatang melalui enam pilar utama: Smart Government, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Living, dan Smart Environment.
- Smart Government: Pemkot Bandung meningkatkan tata kelola pemerintahan dengan integrasi layanan publik melalui sistem single sign-on Bandung Sadayana, yang berhasil mengurangi jumlah aplikasi dari 350 menjadi 150. Selain itu, kebijakan pendukung smart city dituangkan dalam bentuk peraturan kepala daerah yang mendorong kolaborasi antar perangkat daerah dengan fokus pada reformasi birokrasi tematik untuk mengatasi kemiskinan, infrastruktur, dan masalah lainnya.
- Smart Branding: Pemkot Bandung terus berinovasi untuk meningkatkan pariwisata, investasi, dan citra kota. Investasi di Kota Bandung naik 118 persen, melebihi target Rp1,1 triliun, dan tingkat kunjungan wisatawan meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2022.
- Smart Economy: Pemkot Bandung fokus pada pengendalian inflasi daerah yang tercatat 1,1 persen, turun 0,8 persen dari tahun sebelumnya.
- Smart Living: Kota Bandung memiliki tiga rumah sakit bertaraf internasional, sistem transportasi publik yang terintegrasi, dan layanan call center terintegrasi. Selain itu, aplikasi e-Penting digunakan untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting.
- Smart Society: Penyebaran akses sarana pelatihan, komunitas, dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran.
- Smart Environment: Pemkot Bandung mempercepat pengelolaan sampah dan lingkungan melalui pengelolaan sampah mandiri dan peningkatan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST).
Bambang juga menekankan bahwa tindak lanjut program smart city pada tahun 2024 akan fokus pada empat aspek utama: pengembangan sumber daya manusia (SDM), regulasi, infrastruktur, dan integrasi aplikasi.
“Untuk yang paling berat merubah mindset, kalau kita sandingkan merubah mindset, penguatan regulasi menjadi kata kunci, konsep besar tata kelola, dan penguatan SDM dalam penguatan teknologi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana, menegaskan pentingnya kolaborasi pentahelix dalam pelaksanaan smart city di Kota Bandung.
“Setiap tiga bulan kami mengadakan Forum Smart City, diakhir tahun ada Bandung connecticity. Semua pentahelix hadir untuk mengevaluasi dan membuat ide gagasan berikutnya,” katanya. (han)