BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kelurahan Nyengseret, Kota Bandung, Jawa Barat meluncurkan inovasi baru untuk mengatasi permasalahan sampah organik di masyarakat. Inovasi tersebut adalah layanan Simpen, Candak, Jemput Sampah Organik (Sidak Panik) yang artinya Simpan, Ambil, Jemput Sampah Organik.
Sampah organik yang telah dikumpulkan petugas akan diolah menjadi kompos melalui metode penguraian sampah menggunakan maggot atau biasa dikenal dengan metode maggotisasi.

Petugas Proaktif Mendatangi Rumah Warga
Petugas berkeliling pemukiman untuk mengambil sampah organik dengan sistem inovasi layanan Sidak Panik.
Sidak Panik adalah akronim dari Simpen, candak, jemput sampah organik.
Inovasi ini sudah berjalan di Lio Genteng, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2024).

Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan di Kelurahan Nyengseret, Fahmi Hafizah Novianti mengatakan inovasi ini merupakan layanan jemput bola sampah organik di permukiman padat sebagai salah satu upaya mengatasi sampah di Kota Bandung, khususnya di Kelurahan Nyengseret.
“Petugas kami menjemput sampah organik langsung dari rumah warga sehingga memudahkan masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan lahan sempit. Kami menggunakan metode magotisasi untuk mengolah sampah organik. Residu dari maggot bisa dijadikan pupuk kompos, dan maggotnya sendiri dijadikan pakan ternak,” ujarnya.

Selain magotisasi, ia juga menjelaskan bahwa teknik komposter digunakan saat terjadi kelebihan sampah organik.
Layanan juga sebagai jawaban dari permasalahan yang disampaikan masyarakat, bahwa mereka tidak bisa mengelola sampah secara mandiri karena ketidaktersediaan lahan untuk mengelola sampah.
