BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pengurus Besar Paguyuban Pasundan menggelar rapat kerja (Raker) Paguyuban Pasundan bertema Transformasi Paguyuban Pasundan Menuju Indonesia Emas 2045.
Raker Paguyuban Pasundan diikuti seluruh cabang Paguyuban Pasundan dari seluruh Indonesia dan beberapa negara,
Seluruh pengurus PB Paguyuban Pasundan, Ketua YPDM, Ketua YPT, Rektor Unpas, Ketua STKIP Pasundan, Ketua STIE Pasundan dan STH Pasundan serta seluruh jajarannya.
Raker Paguyuban Pasundan dilaksanakan secara hybrid, selama dua hari, Jumat-Sabtu (18-19/10 /2024) di Aula Mandalasaba Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera 41 Bandung.
Raker dibuka langsung oleh Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr.H.M Didi Turmudzi M.Si, didampingi Plh Kasbangpol Pemprov Jabar, Sapta Yulianto dan Dewan Pangaping Mayjen TNI (Purn) Deni K Irawan.
“Alhamdulillah, kita melaksanakan raker dan kami sangat senang dan bahagia, karena hampir semua provinsi dan negara hadir melalui zoom dari Jerman, Australia, Jepang hanya dari Amerika Serikat yang tidak hadir karena beda waktu disana,” unkap Prof Didi.
Ia menyebutkan, jika raker tersebut adalah bentuk silaturahim dan sambung rasa terutama di usia Paguyuban Pasundan ke -111.
“Dengan raker ini, bagaimana kita bisa meningkatkan peran Paguyuban Pasundan itu di masing-masing daerah,” jelasnya.
Untuk itu, dalam raker tersebut akan difokuskan ke arah peningkatan yang sesuai dengan moto dan misi Paguyuban Pasundan.
“Yakni memerangi kebodohan dan kemiskinan. Maka kita fokus dalam penyebaran pendidikan dan juga pengembangan ekonomi kecil dan menengah di Kabupaten Kota dan provinsi yang ada di Indonesia,” tegasnya.
Prof Didi juga menyebutkan, Paguyuban Pasundan memiliki keunggulan dibidang Pendidikan dan ekonomi.
Kebudayaan dan Ekomomi
Selain itu Paguyuban Pasundan pun tetap konsisten membantu pemerintah dalam pelestarian kebudayaan salah satunya mengawal pusat budaya sunda di Majalengka.
“Mudah-mudahan kita akan secara resmi mengawal memproses pusat budaya sunda di Majalengka, sebagai bagian dari bagian mengangkat harkat dan martabat Sunda,” paparnya.
Hal itu dijelaskannya sebagai bagian dari moto Paguyuban Pasundan Katara ayana karasa mangfaatna.
Sementara dibidang ekonomi, Paguyuban Pasundan konsentrasi terhadap pengembangan berbagai budidaya khususnya budidaya pangan alternatif.
“Dan kami serius mengembangkan ekonomi pangan kreatif itu dengan bekerjasama dengan PTDI, Badan Ketahanan Pangan Indonesia dan Kementrian Perindustrian,” paparnya.
Upaya yang dilakukan Paguyuban Pasundan itu dikatakan Prof Didi akan ditularkan kepada seluruh cabang Paguyuban Pasundan di daerah dan negara lain.
“Diraker ini kami ingin merancang dan memotivisasi daerah agar fokus dalam dua kegiatan itu. Terkait dengan ekonomi dan Pendidikan,” harapnya.
Ideologi Bangsa
Sementara itu, Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Mayjen TNI (Purn) Deni K Irawan menyebutkan dirinya cukup bangga bisa menjadi bagian dari Paguyuban Pasundan.
“Saya mendapat kehormatan dan kebangaan untuk ikut terlibat meskipun sebagai Dewan Pangaping di Rakernas Paguyuban Pasundan,”
Karena Paguyuban Pasundan ini adalah organisasi tertua di Indonesia dan memiliki visi yang jelas jelas ingin mengangkat budaya bangsa,” ujarnya.
Ia menyebutkan Paguyuban Pasundan memiliki program dan tujuan mensejahterakan rakyat,
“Dan inilah yang saya banggakan, karena kita ketahui bersama, bahwa saat ini kita bisa melihat, merasakan bagaimana keadaan ekonomi kita bagaimana keadaan pendidikan dan masa depan anak-anak kita yang semakin sulit dan terbatas lahan Pendidikan,” paparnya.
Paguyuban Pasundan dinilainya ingin tetap meneggakan budaya bangsa yang notabnene idielogi Bangsa Indonesia. (tie)