Oleh : Ketua Umum Paguyuban Pasundan Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si.
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kita hidup di era yang penuh tantangan. Ketika kekuatan-kekuatan besar terus memperluas pengaruhnya di seluruh dunia,
masyarakat global dihadapkan pada pilihan: Apakah kita akan membiarkan diri kita terbawa arus imperialisme baru, atau kita akan bangkit dan mengambil kendali atas masa depan kita sendiri?
Mari kita mulai dengan kisah nyata dari Amerika Latin, tepatnya di Bolivia. Pada tahun 2000, pemerintah memutuskan untuk memprivatisasi air,
sebuah sumber daya yang seharusnya menjadi hak dasar setiap manusia. Perusahaan multinasional Bechtel mengambil alih pengelolaan air dan segera menaikkan tarif hingga banyak warga tidak mampu lagi membayar air bersih.
Namun, masyarakat Bolivia tidak tinggal diam. Mereka bangkit, turun ke jalan dan memprotes kebijakan yang tidak adil ini.
Setelah berbulan-bulan demonstrasi dan bentrokan dengan aparat, akhirnya pemerintah mundur, dan privatisasi air dihentikan.
Kemenangan ini dikenal sebagai ”Perang Air Bolivia,” sebuah contoh konkret bagaimana masyarakat bisa bersatu untuk melawan kekuatan imperialisme baru dan memenangkan hak-hak mereka.
Dari cerita Bolivia, kita bisa melihat bahwa masyarakat memiliki kekuatan besar ketika mereka bersatu untuk tujuan yang adil.
Lantas apa saja yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat global untuk melawan imperialisme baru dan membangun masa depan yang lebih adil?
Edukasi dan Kesadaran: Langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran akan isu-isu global. Masyarakat harus memahami bagaimana kebijakan-kebijakan internasional dan kekuatan ekonomi memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Edukasi menjadi kunci agar kita tidak mudah terpengaruh oleh propaganda yang mendukung status quo.
Kolaborasi Global: Tantangan global membutuhkan solusi global. Negara-negara dan masyarakat di seluruh dunia harus bekerja sama, saling mendukung,
dan berbagi pengetahuan untuk mengatasi ketidakadilan. Misalnya, gerakan seperti ”Fair Trade” yang mendorong perdagangan yang adil antara negara maju dan berkembang, bisa menjadi model kolaborasi yang positif.
Penguatan Institusi Lokal: Ketentuan imperialisme seringkali berhasil karena lemahnya institusi lokal. Oleh karena itu,
memperkuat pemerintahan lokal, mendukung ekonomi komunitas, dan mempromosikan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan adalah langkah penting untuk melawan dominasi eksternal.
Penggunaan Teknologi untuk Keadilan: Di era digital, teknologi bisa menjadi alat yang kuat untuk melawan ketidakadilan.
Media sosial, misalnya telah terbukti efektif dalam menyebarkan informasi dan mengorganisir gerakan protes di seluruh dunia.
Memanfaatkan teknologi dengan bijak bisa membantu masyarakat mempertahankan hak-haknya dan membangun masa depan yang lebih adil.
Perjuangan melawan imperialisme baru bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berati tidak mungkin.
Setiap individu memiliki peran dalam membentuk masa depan dunia. Dengan kesadaran, kerjasama, dan tekad untuk keadilan, kita bisa menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi semua orang.
Pilihannya ada ditangan kita. Apakah kita akan menjadi penonton dalam sejarah, atau kita akan menjadi aktor utama yang menentukan jalan masa depan?
Jika Bolivia bisa melakukannya, begitu pula kita. Mari kita bersatu, bergerak, dan menciptakan masa depan yang lebih cerah untuk semua. (*)