BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pekan Menulis Artikel Sejarah yang diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-1 Temu Sejarah telah menarik perhatian besar dari para penulis di seluruh Indonesia.
Dari total 144 peserta yang berpartisipasi, sebanyak 70 artikel telah terpilih untuk dipublikasikan di Golali.id, sebuah platform media yang berkomitmen dalam mendukung literasi sejarah.
Tiga artikel terbaik berhasil meraih penghargaan dan berhak mendapatkan paket buku berjudul Dari Penjara ke Penjara karya Tan Malaka, Zaman Perang karya Hendi Jo, dan Oto Iskandar di Nata: The Untold Stories karya Lip D. Yahya. Artikel-artikel tersebut ditulis oleh:
1. Adipatra Kenaro
2. M. Maman Sumaludin
3. Waryanta
Sementara itu, kategori artikel favorit pilihan dewan juri diberikan kepada Nikolas Suprianto, yang mendapatkan buku Dari Penjara ke Penjara karya Tan Malaka.
Founder Temu Sejarah, Tiwi Kasavela, menyampaikan bahwa Pekan Menulis Artikel Sejarah ini diharapkan dapat meningkatkan semangat literasi di kalangan masyarakat.
Menurutnya, ajang ini bukan sekadar perlombaan, melainkan upaya untuk menyemarakkan budaya menulis dan mengingat sejarah.
“Semoga tulisan-tulisan yang telah dihasilkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terus melestarikan sejarah,” ujar Tiwi, Kamis (30/1/2025).
Pekan Menulis Artikel Sejarah merupakan kolaborasi antara Temu Sejarah dan Golali.id, dengan dukungan hadiah dari Lawang Buku dan Matapadi Pressindo, serta dukungan media partner dari Solo Societeit, Pasjabar, Digitalmama.id, Perpustakaan dr. Longbook, dan Bandung Bergerak.
70 Artikel Terpilih
Berikut adalah daftar penulis dengan 70 artikel terpilih yang akan dipublikasikan di Golali.id:
1. Abidah Ardelia Kendra
2. Adipatra Kenaro
3. Aditya Pratama Putra
4. Ai Putri Arumsari
5. Aisyah Rahmatul Fajrin
6. Akhmad Azlany Rusli
7. Aloysius Gilang
8. Althaffarel Noena
9. Andika Febriansyah
10. Anggia Ananda Safitri
11. Ardi Tri Yuwono
12. Ardyas Rizky Pratama
13. Azmi Farhan Prasetyo
14. Berlian Nazwa Shodaa
15. Bunga Azzahra
16. Cut A’isyah
17. Dapita
18. Debby Eka Wulandari
19. Dian Fadian
20. Dwi Risca Sari
21. Fadh Ahmad Aritan
22. Febiyati Aisyah Putrie
23. Ferdinan Axel Valerian
24. Fery Mulyadi
25. Gabrielle Emanuelle
26. Gayatri Jaya W
27. Helen Safitri
28. Hesti Astuti
29. Iswadi Syahrial Nupin
30. Kanz Makhfiy Herudian
31. Katarina Krisjayanti
32. Kukuh Agung Tri
33. Lisa Nurjanah
34. Livia Noorafni Fadilah
35. M. Bahrul Ulum
36. M. Maman Sumaludin
37. Malia Nur Alifa
38. Maria Dominika Tyas Kinasih
39. Meisa Atavia Putri
40. Mellany At Syahra Putri
41. Mohammad Ully Purwasatria
42. Muh Alghifari
43. Muhammad Alif
44. Muhammad Aulia Iskandar
45. Muhammad Bintang
46. Muhammad Fauzan
47. Muhammad Irfan
48. Muhammad Syafiq
49. Nikolas Suprianto
50. Nur Hanifah Al M
51. Nurul Yulianingrum
52. Pandu Adhitama Wisnu
53. Pocut Alya Ratu Inara
54. Pratondo Ario
55. Rahadatul Azelia
56. Regita Dwi Andini
57. Rifa Rahma Aliya
58. Rina Mutoharoh
59. Ruslan Abdul Munir
60. Safinah Zahroh Arrahma
61. Salsabila Nofianti
62. Salsabilatur Rohmah
63. Selvina Yudhistira
64. Shinta Oktapianti
65. Suwanto
66. Syahru Banu Salma
67. Tanfidzul Haqi Susilo
68. Tiara Karina
69. Velin Lumanto
70. Waryanta
Semangat menulis dan mencintai sejarah diharapkan terus berkembang di kalangan masyarakat, menjadikan sejarah sebagai inspirasi yang hidup dan relevan di masa kini. (*/tiwi)