BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak sepuluh rumah warga di Kampung Babut Tengah, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah yang terjadi pada awal April 2025.
Empat rumah warga di Kawasan Cimahi ini di antaranya rusak parah hingga tidak dapat dihuni kembali.
Peristiwa ini terjadi secara tiba-tiba dan sempat terekam dalam video amatir warga yang memperlihatkan detik-detik sebuah rumah ambruk. Beruntung, penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sebelum bangunan roboh sepenuhnya.
“Tiba-tiba rumah retak makin besar, terus terdengar suara gemuruh, lalu ambruk. Saya langsung lari keluar bersama keluarga,” ujar Memen Suhara, salah satu warga yang menjadi korban pergerakan tanah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyatakan, pergerakan tanah ini dipicu oleh kontur tanah yang labil. Curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir. Serta kondisi struktur bangunan yang tidak kuat menahan tekanan tanah yang bergeser.
“Berdasarkan hasil kajian awal, kontur tanah di lokasi memang cukup rentan. Kami menduga intensitas hujan tinggi mempercepat proses pergerakan tanah,” kata Fithriandy Kurniawan, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi.
Akibat kejadian ini, sebanyak 35 jiwa dari delapan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sebagian warga ditampung di rumah kerabat, dan sebagian lainnya mengungsi ke posko darurat yang telah disiapkan BPBD.
BPBD telah menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, alas tidur, serta perlengkapan darurat.
Pemerintah Kota Cimahi juga akan melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan langkah relokasi atau mitigasi jangka panjang. Guna mengantisipasi pergerakan tanah susulan. (uby)