BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Suhu dingin di Bandung dan sekitarnya, Dosen Fakultas Kedokteran Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Divisi Fisiologi Universitas Pasundan (Unpas), dr. Marwan Rosada, M.Biomed, menjelaskan bagaimana tubuh merespons kondisi cuaca dingin serta potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul.
“Ketika tubuh terpapar udara dingin, tubuh akan merespons sebagai proses yang normal untuk mempertahankan panas. Dengan menyempitkan pembuluh darah (vasokonstriksi) kulit di seluruh tubuh dan pembentukan panas (termogenesis). Melalui proses menggigil,” ujar dr. Marwan, dikutip dari laman resmi unpas.ac.id.
Menurutnya, efek udara dingin terhadap tubuh sangat bergantung pada suhu serta lama paparan.
Salah satu respons utama tubuh adalah penurunan suhu, terutama di ekstremitas seperti tangan dan kaki.
Hal ini terjadi karena penyempitan pembuluh darah yang mengurangi aliran darah ke permukaan kulit.
Jika terpapar suhu ekstrem atau dalam waktu lama, risiko hipotermia pun dapat muncul.
“Hipotermia adalah suatu kondisi suhu tubuh di bawah normal, yaitu kurang dari 35°C,” terang dr. Marwan.
Selain itu, udara dingin yang disertai kelembapan rendah dapat menyebabkan kulit kehilangan kadar air. Sehingga menjadi kering, kaku, bahkan pecah-pecah.
Saluran pernapasan pun dapat terdampak, terutama karena penyempitan pembuluh darah dan iritasi akibat udara kering.
Penyakit yang Muncul di Cuaca Dingin
Dr. Marwan menyebutkan, suhu dingin juga bisa meningkatkan risiko penyakit tertentu. Di antaranya:
- Influenza: Virus penyebab pilek dan flu lebih mudah menyebar dan bertahan hidup di suhu dingin.
- Rhinitis alergi: Gejala seperti hidung tersumbat dan bersin bisa muncul akibat sensitivitas terhadap perubahan suhu.
- Asma: Udara dingin dan kering kerap memicu kekambuhan pada penderita asma.
- Urtikaria: Pada kulit yang sensitif, udara dingin bisa menyebabkan ruam dan gatal-gatal.
Tips Tetap Sehat di Tengah Cuaca Dingin
Untuk menjaga kesehatan selama musim dingin, dr. Marwan memberikan sejumlah tips praktis:
- Kenakan pakaian hangat untuk menjaga suhu tubuh, terutama di bagian kepala, tangan, dan kaki.
- Konsumsi makanan dan minuman hangat guna membantu tubuh tetap hangat dari dalam.
- Gunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara dalam ruangan.
- Berolahraga secara teratur, sesuai anjuran WHO yakni 150 menit per minggu, untuk melancarkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan jantung.
- Cukup istirahat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Gunakan pelembap kulit untuk mencegah kulit kering dan pecah-pecah.
- Konsumsi multivitamin untuk menunjang kebutuhan nutrisi dan sistem imun.
- Vaksinasi influenza agar risiko tertular flu menurun.
Dengan pemahaman yang baik tentang dampak udara dingin serta langkah-langkah pencegahannya, masyarakat diimbau. Untuk tetap waspada dan menjaga kondisi tubuh selama musim dingin berlangsung. (han)