BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persib Bandung menuai skor 2-2 saat dijamu Borneo FC dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. Meski gagal menang, hasil itu dinilai cukup positf dan adil.
Sebab, Persib Bandung tak bisa bermain dengan skuad terbaiknya. Bahkan mayoritas yang dimainkan di laga itu adalah pemain pelapis.
Pelatih Bojan Hodak mengakui memang tak mudah menjalani laga. Apalagi, Persib kerap bermain dengan komposisi berbeda nyaris di setiap laga karena hantaman cedera hingga larangan bermain.
“Ya, saya sudah katakan sebelumnya. Lihat, kami selalu memiliki skuat berjumlah 25 pemain. Jadi, yang penting di sini adalah para pemain cadangan,” ujar Bojan Hodak, Senin (14/4/2025).
Namun, kualitas para pemain pelapis Persib masih bisa diandalkan. Mereka masih bisa membawa Persib tetap berada di jalur positif dalam misi mempertahankan gelar juara.
Komposisi yang Berbeda
Hal serupa menurutnya juga dialami Persib musim lalu. Situasinya tak berbeda jauh dan Persib kerap bermain dengan komposisi berbeda di setiap laga.
Akan tetapi, hasilnya sangat manis. Persib bisa menutup akhir musim dengan raihan gelar juara.
“Pemain cadangan harus punya kualitas yang baik, setara dengan sebelas pemain utama. Jadi, saat mereka dimainkan, tidak ada perbedaan. Inilah cara kami menjuarai liga musim lalu,” jelas Bojan Hodak.
“Musim ini pun ada beberapa situasi di mana kami mengalami cedera dan hal-hal seperti itu, pemain yang masuk dari bangku cadangan harus bisa membuktikan kemampuan mereka. Ini adalah tim. Bukan soal satu, dua, atau sebelas pemain, tapi keseluruhan tim. Itulah alasan mengapa kami tetap bisa meraih poin,” papar pria asal Kroasia itu.
Apresiasi untuk Pelatih
Bahkan berkat pencapaian Persib saat ini, banyak yang memuji kualitas Bojan Hodak sebagai pelatih. Ia benar-benar dianggap pelatih kelas atas.
Meski begitu, ia tetap merendah. Saat ditanya apa jadinya Persib tanpa Bojan Hodak, ia sendiri tak mau menjawabnya.
“Ya, itu sulit. Tapi saya tidak bisa bicara tentang diri saya sendiri. Terkait hal itu, biarkan orang lain yang menilai. Mereka yang harus menilai,” tandas Bojan Hodak. (ars)