# Ereveld Menteng Pulo
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Di tengah riuh jalanan Jakarta yang tak pernah tidur, tersembunyi sebidang tanah sunyi yang menyimpan gema masa lalu.
Di sana, deretan nisan berdiri diam, menyimpan ribuan kisah yang tak lagi bersuara—tentang perang, cinta yang hilang, pengkhianatan, dan perdamaian yang didambakan.
Tempat itu bernama Ereveld Menteng Pulo, kompleks pemakaman kehormatan di Tebet, Jakarta Selatan.
Minggu pagi, 22 Juni 2025, dalam semangat memperingati Dirgahayu Jakarta ke-498, Temu Sejarah bersama @trex_tour mengajak publik untuk kembali menyentuh sisi lain kota ini lewat Explore #5: Jejak Sunyi di Tanah Peristirahatan Terakhir.
Ini bukan sekadar walking tour biasa, tapi perjalanan batin menelusuri memori yang tertinggal dari sejarah Jakarta, yang dahulu bernama Batavia.
Ereveld Menteng Pulo bukan hanya tempat pemakaman. Ia adalah ruang perenungan.
Di sana bersemayam tentara Hindia Belanda, korban Perang Dunia II, pejuang dari berbagai bangsa, bahkan warga sipil yang tak pernah kembali ke rumahnya.
Ada gereja kecil di tengah kompleks, ada Memorial Columbarium untuk mereka yang tak pernah ditemukan jasadnya.
Di sinilah kita diajak mendengar yang sunyi, melihat yang tak kasatmata, dan merasakan napas masa lalu dalam tiap langkah.
Walking tour ini akan dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, dengan titik kumpul langsung di area Ereveld.
Cukup dengan kontribusi Rp25.000, peserta tidak hanya mendapat pengalaman sejarah, tetapi juga narasi personal yang tak bisa dibaca dari buku pelajaran.
Kuota terbatas. Pendaftaran dibuka melalui WhatsApp di 0895-3572-55688, dengan informasi lebih lanjut di akun Instagram @temusejarah dan @trex_tour.
Dalam hiruk-pikuk kota megapolitan ini, mari luangkan sejenak untuk mendengarkan kisah mereka yang telah lebih dulu beristirahat.
Sebab kota tak hanya dibangun dari beton dan bangunan tinggi, tapi juga dari ingatan dan penghormatan pada mereka yang datang lebih dulu.
Sampai jumpa di Batavia. Mari menyusuri jejak sunyi yang tak pernah mati. (tiwi)












