BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali melahirkan doktor baru di bidang Ilmu Sosial.
Ahmad Sobari resmi menyandang gelar doktor setelah menjalani Sidang Promosi Doktor pada Rabu (18/6/2025) di Aula Mandalasaba Dr. Djoenjoenan, Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatera No. 41, Kota Bandung.
Sidang promosi dipimpin oleh Prof. Dr. H. Bambang Heru P., M.S. selaku Ketua Sidang, dengan promotor Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si., serta co-promotor Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si.
Bertindak sebagai penguji dan oponen ahli yaitu Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si., dan Prof. Dr. H. Yaya Mulyana Abdul Azis, M.Si.

Dalam disertasinya yang berjudul Model Implementasi Kebijakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Tinggi pada Pemerintah Kabupaten Subang, Ahmad memaparkan bahwa implementasi kebijakan tersebut belum berjalan optimal.
Penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bertujuan menggali secara mendalam. Pelaksanaan kebijakan perizinan berbasis risiko di Subang.
“Harapannya penelitian ini tentu memberikan manfaat, pertama untuk saya pribadi dan keluarga besar. Karena ini menjadi sebuah kajian keilmuan yang sangat menambah wawasan,” ujar Ahmad saat ditemui usai sidang.
Ia menjelaskan, kebijakan yang seharusnya mendukung peningkatan pelayanan investasi masih menemui sejumlah hambatan. Seperti belum tersedianya regulasi tata ruang, minimnya SOP, serta kendala dalam pemanfaatan teknologi digital.

“Untuk objek, ke Kabupaten Subang. Karena kita juga akan memperbaiki secara fakta empirik. Menawarkan beberapa hal yang harus dikoreksi, diperbaiki, ditingkatkan. Sehingga mudah-mudahan dengan masukan yang diberikan ini akan memberikan input buat perbaikan ke depan,” lanjutnya.
Hasil Disertasi dan Sidang
Penelitiannya juga menghasilkan temuan kebaruan (novelty) berupa model implementasi kebijakan perizinan berbasis risiko tinggi. Yang menekankan pentingnya strategi konkrit di tingkat pelaksana, dengan memperhatikan baik konten maupun konteks kebijakan.
Atas pencapaian tersebut, Ahmad dinyatakan lulus dengan IPK 3,61 dan predikat sangat memuaskan. Ia tercatat sebagai lulusan doktor ke-292 di lingkungan Pascasarjana Unpas.

Ahmad pun menyampaikan kesan positif selama menempuh studi di Unpas.
“Kuliah di Unpas nyaman, guru-gurunya baik, banyak ilmu yang didapat. Ruang lingkupnya juga lebih besar karena skalanya bukan Jawa Barat saja, sekarang sudah nasional. Banyak alumnus yang sudah berkiprah di nasional dan internasional,” tuturnya.
Ia juga mengajak para birokrat dan akademisi untuk tidak ragu melanjutkan pendidikan di Unpas.
“Pesannya tentu kepada rekan-rekan yang ingin melanjutkan, ayo ke Unpas. Pasundan ini juga kan menjadi ikon orang Sunda,” pungkasnya. (han)












