www.pasjabar.com — Insiden menegangkan terjadi dalam sprint race MotoGP Jerman 2025 di Sachsenring, Sabtu (12/7), ketika pembalap tim VR46 Ducati, Franco Morbidelli, terjatuh keras pada lap ke-3 di tikungan 8. Dalam kondisi lintasan basah (wet race), Morbidelli kehilangan kendali dan terlempar dari motornya dengan cara yang mengerikan.
Tubuh Morbidelli sempat beberapa kali terguling di aspal sebelum akhirnya tergeletak. Yang mengejutkan, baju balapnya terlihat terbuka, memperlihatkan bagian dalam tubuh yang seharusnya terlindungi dengan ketat. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk menjalani pemeriksaan.
Kondisi Terbaru: Tidak Cedera Serius, Absen Race Minggu
Beruntung, Franco Morbidelli tidak mengalami cedera serius. Namun karena pertimbangan medis, ia diputuskan tidak mengikuti balapan utama pada hari Minggu. Tim VR46 Ducati juga belum memberikan pernyataan lebih lanjut soal kapan Morbidelli bisa kembali ke lintasan.
Meski selamat dari cedera parah, insiden terbukanya baju balap saat kecelakaan mengundang keprihatinan serius dari berbagai pihak, terutama produsen apparel balap, Dainese, yang selama ini dikenal dengan standar keselamatan tinggi.
Dainese Selidiki Insiden Baju Balap Terbuka
Pihak Dainese langsung bergerak cepat untuk menyelidiki insiden ini. Dalam wawancara resmi, Pietro Mastrapasqua, perwakilan Dainese, menyebut bahwa kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menyebut insiden ini sebagai anomali dan menegaskan bahwa baju tersebut sebelumnya telah lolos uji standar.
“Kami akan membawa baju balap itu ke laboratorium untuk dianalisis. Ini sangat aneh dan belum pernah kami temui sebelumnya,” ujar Mastrapasqua.
Dainese memastikan bahwa baju balap Morbidelli sudah menggunakan ritsleting otomatis dan sistem pengunci ganda. Mereka pun akan memeriksa data benturan dan kekuatan gaya yang dialami selama crash.
Standar Keamanan Balap Akan Dievaluasi Ulang
Meski IRTA dan tim teknis MotoGP belum menemukan kejanggalan awal, pihak Dainese akan tetap mengevaluasi ulang desain dan material baju balap mereka. Mengingat kecepatan dan kekuatan tumbukan di MotoGP kini semakin tinggi, penguatan standar keselamatan menjadi hal yang tidak bisa ditawar.
Mastrapasqua menegaskan bahwa keselamatan pembalap adalah prioritas utama. Jika ditemukan kelemahan material atau desain, maka pembaruan besar-besaran bisa saja dilakukan.