BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Petugas gabungan dari Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung Barat bersama Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cimahi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Panorama, Lembang, Kamis (17/7/2025).
Dalam sidak di Pasar Panorama tersebut, mereka menemukan salah satu merek beras premium yang diduga telah dioplos.
Temuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil investigasi yang sebelumnya diungkap oleh Kementerian Pertanian. Di mana ditemukan 212 merek beras premium yang diduga tidak sesuai standar mutu dan bahkan terindikasi kuat sebagai beras oplosan.
“Kami menemukan satu merek beras premium yang patut diduga tidak murni, atau dioplos. Kami akan segera melaporkan hal ini kepada kementerian terkait untuk ditindaklanjuti secara hukum dan administratif,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bandung Barat, Ricky Riyadi, usai sidak.
Pemeriksaan Menyeluruh di Toko-toko Beras
Dalam kegiatan sidak tersebut, petugas memeriksa satu per satu kios pedagang beras di area pasar tradisional yang berada di kawasan wisata Lembang tersebut. Pemeriksaan dilakukan menyeluruh mulai dari kemasan, label merek, hingga kualitas beras.
Temuan beras yang dicurigai merupakan salah satu merek dari daftar yang sebelumnya dirilis oleh Kementerian Pertanian. Tim pengawas mencatat data merek dan penjual, serta mengambil sampel untuk uji laboratorium lebih lanjut.
“Kami lakukan pengecekan langsung untuk melihat apakah beras yang dijual sesuai dengan mutu yang seharusnya,” tambah Ricky.
Respon Pemerintah dan Langkah Selanjutnya
Dinas Perdagangan Bandung Barat menyatakan akan menyerahkan hasil temuan tersebut kepada kementerian teknis.
Dalam hal ini Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional. Untuk dilakukan penelusuran rantai distribusi dan penindakan jika terbukti ada pelanggaran.
Sementara itu, pihak kepolisian juga dilibatkan untuk menindaklanjuti dari aspek hukum jika ditemukan unsur pidana dalam praktik pengoplosan ini. Kegiatan sidak ini rencananya akan dilanjutkan ke pasar-pasar tradisional lainnya di wilayah Bandung Barat dalam waktu dekat.
Pengawasan Diperketat Menyusul Kenaikan Harga Beras
Temuan beras oplosan ini semakin memperkuat kekhawatiran masyarakat akan keamanan pangan. Di tengah kenaikan harga beras yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Harga beras medium dan premium di sejumlah wilayah Jawa Barat dilaporkan telah menyentuh angka Rp14.000–16.000 per kilogram.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa pihaknya telah menemukan 212 merek beras premium. Yang diduga tidak memenuhi standar mutu.
Dalam pernyataannya, ia menyebut akan menindak tegas semua pihak yang terlibat. Dalam praktik pengoplosan dan pelanggaran label mutu pangan. (uby)












