Bandung, www.pasjabar.com — Setelah bersitegang selama hampir empat bulan, ketegangan antara pihak Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo dan kelompok yang mengatasnamakan Taman Safari Indonesia (TSI) akhirnya mencapai titik akhir. Pada Jumat, 18 Juli 2025, enam orang terakhir yang mengklaim berasal dari TSI resmi meninggalkan area Bandung Zoo, menandai berakhirnya konflik yang sempat menyita perhatian publik Bandung dan sekitarnya.
Keluar-masuknya oknum tersebut dilakukan secara bertahap sejak awal Juli. Puncaknya terjadi kemarin sore menjelang magrib, di mana tiga orang terakhir keluar dari ruang rapat sambil membawa dokumen dan alas tidur, disusul oleh sekitar 40 personel keamanan yang juga ikut angkat kaki.
Pengelolaan Kembali di Tangan YMT
Dengan berakhirnya konflik tersebut, kini pengelolaan Bandung Zoo kembali sepenuhnya di bawah kendali Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), sesuai akta notaris No. 41 tertanggal Oktober 2024, yang diketuai oleh Bisma Bratakusuma. Segala aktivitas pengelolaan, konservasi, edukasi, hingga rekreasi akan dijalankan dengan struktur dan fungsi yang sah dan sesuai hukum.
Zanuar Zain Yutama, SH, selaku penasihat hukum SPMD menegaskan, semua langkah ini merupakan bentuk perlawanan terhadap oknum yang tidak sah. Ia juga meminta agar aparat penegak hukum berlaku netral dan adil demi menjaga kondusifitas Kota Bandung.
Jaminan Profesionalisme dan Keberlanjutan
Yaya Suhaya, Ketua SPMD Bandung Zoo, menegaskan bahwa seluruh staf yang tergabung dalam YMT memiliki kompetensi dan pengalaman panjang dalam mengelola kebun binatang. Ia menyebut bahwa pihaknya sudah puluhan tahun terlibat dalam kegiatan konservasi, pendidikan, hingga pengelolaan satwa dan flora yang ada di Bandung Zoo.
“Publik tak perlu khawatir. Kami sudah berpengalaman. Jangan sampai ada lagi wacana menyerahkan pengelolaan ke pihak ketiga,” ujar Yaya tegas.
Fokus ke Peningkatan Fasilitas dan Kesejahteraan Satwa
Setelah konflik mereda, fokus utama pengelola saat ini adalah meningkatkan kualitas kandang dan memperkuat aspek kesejahteraan satwa. Ini penting untuk menjaga citra Bandung Zoo sebagai salah satu destinasi wisata edukatif dan konservasi unggulan di Jawa Barat.
Pihak YMT juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan komunitas pecinta satwa dalam memperkuat fungsi edukasi kebun binatang tersebut.












