SUKABUMI, WWW.PASJABAR.COM— Sukabumi bukan hanya kota peristirahatan di kaki gunung. Pada masa Revolusi Fisik Indonesia, 1945 hingga 1949, kota ini menjelma menjadi salah satu medan palagan paling menegangkan di Jawa Barat.
Bukan hanya menjadi saksi, Sukabumi ikut bicara dalam sejarah panjang perjuangan mempertahankan kemerdekaan—meski kisahnya kerap luput dari narasi arus utama.
Melalui Diskusi Buku #76 Temu Sejarah, kolaborasi dengan Komunitas Penulis Bandung, publik diajak untuk menyelami kembali episode penting itu lewat buku “Sukabumi, Palagan Pejuang 1945–1949” karya Irman “Sufi” Firmansyah. Diskusi ini akan digelar pada Kamis, 31 Juli 2025, pukul 20.00–21.30 WIB secara daring melalui Zoom. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum, serta akan dipandu oleh moderator Ramadhan Kresna A. W.
Lebih dari sekadar narasi heroik, buku ini menyingkap kisah-kisah kelam dan kompleks dari perjuangan rakyat Sukabumi: dari strategi militer gerilya di lereng gunung, diplomasi diam-diam warga desa, hingga peristiwa pengkhianatan yang selama ini terkubur dalam diam.
Sejarah diurai bukan hanya dari dokumen resmi, tetapi juga dari ingatan-ingatan lokal yang disampaikan secara lisan, surat kabar zaman revolusi, hingga laporan-laporan intelijen Belanda.
Diskusi ini bukan hanya penting bagi mereka yang mencintai sejarah, tetapi juga bagi siapa pun yang ingin memahami bagaimana perjuangan mempertahankan kemerdekaan sesungguhnya terjadi: tidak selalu gemilang, sering kali penuh luka, namun sarat makna.
Bagi kamu yang ingin bergabung, cukup mendaftarkan diri dengan mengetik: DAFTAR DISKUSI BUKU #76 – NAMA – DOMISILI ke nomor 0895-3572-55688 (WhatsApp). Tautan Zoom akan dibagikan menjelang hari acara.
Mari bergabung, belajar dari sejarah lokal, dan menghidupkan kembali suara-suara yang hampir terlupakan. Karena memahami sejarah bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga membekali diri untuk menjaga masa depan. (tiwi)