Bandung, www.pasjabar.com — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi viralnya kasus balita bernama Raya asal Sukabumi, yang sempat dikabarkan meninggal karena tubuhnya dipenuhi cacing.
Dedi memerintahkan audit investigatif terhadap rumah sakit yang menangani kasus tersebut. Ia menilai kejadian ini menjadi alarm serius akan ketimpangan layanan kesehatan antara kota besar dan pelosok.
Ia juga menginstruksikan agar posyandu dan puskesmas proaktif melakukan penimbangan rutin balita setiap bulan guna mencegah kasus serupa kembali terjadi.
Gubernur Dedi bahkan memastikan akan menempatkan dokter spesialis di setiap puskesmas untuk memperkuat layanan kesehatan dasar.
Klarifikasi Menkes: Penyebabnya Bukan Cacingan

Menanggapi pertanyaan publik, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan klarifikasi penting.
Menurut laporan medis yang diperoleh, balita Raya bukan meninggal karena cacingan, melainkan kemungkinan besar akibat infeksi serius seperti meningitis atau tuberkulosis (TBC).
Dugaan ini diperkuat karena korban sudah mengalami batuk berdahak selama tiga bulan sebelum kejadian.
Menkes menyebut kasus ini sebagai momen penting untuk mempercepat pemerataan akses layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil.
Ia juga mengungkapkan bahwa Presiden meminta adanya kebijakan perluasan cakupan balai kesehatan dan puskesmas di seluruh Indonesia.
Program Cek Kesehatan Gratis dan Pentingnya Deteksi Dini
Untuk mencegah kembali munculnya kasus serupa, pemerintah memprogramkan cek kesehatan gratis di lebih dari 10 ribu puskesmas.
Lewat layanan ini, deteksi dini berbagai penyakit — mulai dari cacingan hingga TBC — dapat dilakukan lebih masif dan mudah diakses masyarakat.
Program ini diharapkan menjadikan layanan kesehatan lebih responsif dan inklusif.
Alarm dan Evaluasi Sistem Kesehatan Daerah
Kasus ini memicu evaluasi menyeluruh terhadap sistem kesehatan di daerah. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menekankan pentingnya audit dan peningkatan kapasitas layanan di tingkat puskesmas, sementara Menkes menyoroti urgentnya pemerataan akses dan kesiapan tenaga kesehatan.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci dalam mencegah kejadian tragis lanjutan serta memperkuat sistem kesehatan nasional secara menyeluruh. (Uby)












