BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, menjadi korban dugaan keracunan massal usai menyantap hidangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (23/9/2025).
Data Dinas Kesehatan setempat mencatat, sebanyak 352 pelajar mengalami gejala keracunan, mulai dari pusing, mual, hingga muntah.
Para korban terus berdatangan ke GOR Kantor Kecamatan Cipongkor untuk mendapatkan penanganan medis. Dari jumlah tersebut, 47 siswa harus dirujuk ke rumah sakit karena mengalami kondisi lebih serius seperti sesak napas dan kejang-kejang.
Salah seorang siswi, Ninda, mengaku mulai merasa pusing dan mual setelah memakan menu MBG yang terdiri dari daging, tahu, sayuran, dan buah melon. Ia bahkan mengaku trauma untuk kembali mengonsumsi makanan dari program tersebut.
“Setelah makan rasanya pusing dan mual. Saya jadi takut kalau nanti kejadian lagi,” kata Ninda.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang meninjau langsung lokasi kejadian mengatakan pihaknya segera menghentikan sementara produksi menu di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah tersebut.
Menurutnya, ada indikasi keteledoran yang harus dievaluasi secara menyeluruh.
“Kami instruksikan dapur penyedia di wilayah ini untuk berhenti memproduksi sementara. Kejadian ini harus dievaluasi, kemungkinan ada kelalaian yang terjadi dalam proses produksi makanan,” tegas Dadan.
Lebih lanjut, BGN akan melakukan evaluasi pola produksi di seluruh dapur SPPG, khususnya yang baru beroperasi.
Dadan menekankan agar dapur baru tidak diperbolehkan langsung memproduksi menu dalam jumlah banyak sebelum kualitas dan keamanannya benar-benar terjamin.
Kasus ini menambah daftar kejadian keracunan massal yang diduga terkait dengan program MBG di Jawa Barat. Sebelumnya, laporan serupa juga muncul dari Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Pemerintah pusat diminta segera memperkuat pengawasan serta memperketat standar produksi agar program Makan Bergizi Gratis tetap bisa berjalan aman, sesuai tujuan awalnya untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak sekolah. (uby)