BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya menurunkan angka ketimpangan sosial atau gini ratio yang saat ini berada di angka 0,4.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua strategi utama. Untuk mengurangi kesenjangan ekonomi di Kota Bandung.
“Dua strategi ini yaitu pemberian subsidi kepada kelompok masyarakat miskin dan perluasan investasi,” ujar Farhan dalam kegiatan Semarak Ramadan di Kecamatan Andir, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, angka gini ratio Kota Bandung saat ini masih tergolong tinggi dan perlu ditekan. Agar lebih mendekati standar nasional, yaitu sekitar 0,3.
“Gini ratio di Kota Bandung itu gap-nya tinggi. Pada angka 0,4 itu tidak rendah. Kita harus coba menekan di angka standar nasional sekitar 0,3,” ungkapnya.
Subsidi dan Inspeksi Pasar untuk Kendalikan Inflasi
Dalam rangka mengurangi ketimpangan, Pemkot Bandung memberikan subsidi kepada masyarakat miskin. Serta memastikan harga bahan pokok tetap stabil.
“Kita berikan subsidi kepada kelompok masyarakat miskin, dinas pun sampai saat ini terus bekerja. Soal inflasi, alhamdulillah kita mampu mengendalikan,” kata Farhan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan Pemkot Bandung adalah dengan melakukan inspeksi pasar di dini hari. Guna memantau harga bahan pokok dan memastikan distribusi berjalan lancar.
“Kita inspeksi pasar di subuh dini hari. Perbandingan harga ini berkaitan dengan bantuan sosial dengan tujuan untuk mengurangi beban biaya orang miskin. Sehingga ketika memiliki uang lebih bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain,” jelasnya.
Selain bantuan sosial, Farhan juga mendorong perluasan investasi sebagai langkah strategis untuk menekan ketimpangan sosial.
“Investasi ini membantu, sehingga yang punya uang banyak untuk membuka usaha mari berinvestasi di Kota Bandung. Selain hotel dan usaha lainnya, kita tawarkan juga bisnis pengolahan sampah,” ujarnya. (put)