WWW.PASJABAR.COM — Ketegangan antara Israel dan Hamas semakin meningkat setelah Israel menghentikan pasokan listrik ke Gaza. Hamas menuduh tindakan ini sebagai bentuk “pemerasan murahan dan tidak dapat diterima.”
Keputusan Israel untuk memutus listrik ke Gaza merupakan bagian dari strategi mereka menekan Hamas. Tujuannya adalah mendesak kelompok militan Palestina itu agar membebaskan para sandera.
Israel Hentikan Pasokan Listrik ke Gaza
Wilayah Gaza kini semakin terpuruk akibat perang yang berkepanjangan. Selain kekurangan makanan dan obat-obatan, mereka kini kehilangan pasokan listrik.
Israel mengambil keputusan ini sebagai langkah tambahan untuk menekan Hamas. Mereka ingin kelompok tersebut segera membebaskan sandera yang masih ditahan.
Keputusan ini mendapat kecaman keras dari berbagai pihak. Banyak yang menilai pemutusan listrik akan memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza.
Hamas Sebut Israel Lakukan Pemerasan
Seorang anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, mengecam langkah Israel. Menurutnya, tindakan ini adalah pemerasan murahan dan upaya putus asa untuk menekan rakyat Palestina.
“Kami mengutuk keras keputusan pendudukan untuk memutus aliran listrik ke Gaza,” ujarnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Ia juga menyoroti bahwa Gaza sudah menderita akibat blokade Israel. Mereka mengalami kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan sejak perang berlangsung.
Kondisi Gaza Kian Memprihatinkan
Pemutusan listrik ini membuat kondisi Gaza semakin memburuk. Rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum lainnya terancam lumpuh total.
Organisasi kemanusiaan mendesak Israel untuk segera mengembalikan pasokan listrik. Mereka khawatir krisis ini akan menimbulkan lebih banyak korban di Gaza.
Situasi ini semakin menambah penderitaan warga yang sudah mengalami kelaparan dan kekurangan obat-obatan. Tanpa listrik, akses terhadap layanan kesehatan pun semakin terbatas.
Sementara itu, Hamas tetap bersikeras bahwa mereka tidak akan tunduk pada tekanan Israel. Konflik antara kedua pihak masih jauh dari kata usai.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa Israel akan mencabut kebijakan tersebut. Warga Gaza hanya bisa berharap agar komunitas internasional segera mengambil tindakan.