CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Sabtu, 15 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Harga Beras Naik, Warga Cireundeu Konsumsi Rasi dari Singkong

Uby
16 Juli 2025
Harga Beras

Di tengah meroketnya harga beras, ratusan warga di Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi, justru mengganti nasi padi dengan rasi, yaitu beras dari singkong. (foto: uby/pasjabar)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM – Di tengah meroketnya harga beras yang menyentuh Rp16 ribu per kilogram dan beredarnya isu beras oplosan di pasaran, ratusan warga di Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, justru tetap tenang.

Pasalnya, masyarakat adat ini sudah sejak lama mengganti nasi padi dengan rasi, yaitu beras yang terbuat dari singkong.

Ketahanan Pangan Mandiri, Tak Tergantung Beras Padi

Bagi warga Cireundeu, rasi bukanlah pilihan alternatif sesaat. Melainkan telah menjadi bagian dari budaya dan identitas mereka sejak lebih dari satu abad yang lalu.

Masyarakat di kampung adat ini tidak menggantungkan konsumsi pokoknya pada beras padi seperti kebanyakan masyarakat Indonesia. Melainkan pada singkong yang diolah menjadi rasi.

“Dari kecil sampai sekarang saya dan keluarga makan rasi. Belum pernah makan nasi dari beras padi,” ujar Tatih, salah satu warga Cireundeu, Rabu (16/7/2025).

Baca juga:   Lima Danau Bakal Dibangun di Kabupaten Bandung, Ini Fungsinya

Menurutnya, rasi bisa dimakan dengan berbagai lauk pauk seperti halnya nasi pada umumnya. Rasanya pun tidak kalah lezat, bahkan lebih mengenyangkan dan menyehatkan.

Sudah Lebih dari 100 Tahun Konsumsi Rasi

Tradisi mengonsumsi rasi ini tidak hanya sekadar kebiasaan. Tetapi menjadi bagian dari nilai-nilai kemandirian pangan dan kearifan lokal yang terus dijaga.

Menurut Abah Widi, sesepuh Kampung Adat Cireundeu, kebiasaan mengolah singkong menjadi rasi telah berjalan selama 107 tahun.

“Hampir semua warga di sini tidak makan nasi dari beras padi. Kami menanam, mengolah, dan makan singkong sebagai makanan pokok. Ini bukan hanya karena alasan ekonomi, tapi juga nilai-nilai budaya yang kami pelihara,” kata Abah Widi.

Baca juga:   FOTO : Harga Beras Di Kota Bandung Masih Mahal

Warga Kampung Cireundeu memiliki lahan pertanian singkong sendiri. Singkong yang dipanen lalu dikeringkan, diproses menjadi bentuk menyerupai beras. Dan dimasak seperti nasi.

Proses ini dilakukan secara mandiri oleh warga sebagai bentuk ketahanan pangan komunitas mereka.

Ketahanan Pangan Lokal Jadi Solusi Saat Krisis

Ketika masyarakat di berbagai daerah mengeluh karena harga beras melambung dan maraknya praktik pengoplosan beras yang merugikan konsumen, Kampung Cireundeu justru menjadi contoh ketahanan pangan lokal yang nyata.

Ketergantungan pada beras padi terbukti membuat masyarakat rentan ketika terjadi krisis pangan.

Sebaliknya, Cireundeu membuktikan bahwa kemandirian pangan dengan memanfaatkan sumber lokal. Seperti singkong bisa menjadi solusi berkelanjutan di masa depan.

Baca juga:   Harga Sejumlah Komoditi di Pasar Tradisional Kota Bandung Naik

“Kalau beras mahal atau beras oplosan beredar, kami tidak terpengaruh. Karena kami tidak makan beras dari padi. Semua hasil dari singkong yang kami tanam sendiri,” tambah Abah Widi.

Bisa Jadi Contoh bagi Daerah Lain

Apa yang diterapkan warga Cireundeu kini menjadi inspirasi. Pemerintah maupun masyarakat luas bisa mencontoh pola ketahanan pangan berbasis lokal seperti ini.

Diversifikasi pangan, terutama mengganti ketergantungan terhadap beras, menjadi isu penting. Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih kuat dan inklusif.

Dalam kondisi harga pangan yang tak stabil, pengalaman Kampung Adat Cireundeu adalah bukti bahwa solusi bisa datang dari tradisi yang diwariskan turun-temurun.

Dengan pendekatan lokal, masyarakat tidak hanya bisa bertahan. Tetapi juga berdaulat atas pangannya sendiri. (uby)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: harga berasharga beras naikKetahanan Panganmasyarakat adatRasiRasi dari SingkongtradisiWarga Cireundeuwarga Kampung Adat Cireundeu


Related Posts

Sorgum Bandung
HEADLINE

Sorgum Jadi Harapan Baru Ketahanan Pangan Kota Bandung

11 November 2025
Sidak Pasar Cimindi
HEADLINE

Petugas Gabungan Sidak Pasar Cimindi, Temukan Harga Beras Naik

23 Oktober 2025
Harga Beras Bandung
HEADLINE

Satgas Polda Jabar Temukan Harga Beras Melebihi HET di Bandung

22 Oktober 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

jadwal motogp valencia 2025
HEADLINE

Jadwal Lengkap MotoGP Valencia 2025: Pekan Penutup Musim

15 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Jadwal pekan balap MotoGP Valencia 2025 akan digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, pada 14–16...

Jorge Martin

Jorge Martin Pilih Bermain Aman di Hari Pertama MotoGP Valencia

15 November 2025
PUBG Mobile Balenciaga

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

15 November 2025
Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

15 November 2025
oneplus 15

OnePlus 15 Hadirkan Desain Baru dan Sistem Kamera Internal

15 November 2025

Highlights

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

OnePlus 15 Hadirkan Desain Baru dan Sistem Kamera Internal

Film Dopamin Raih Antusiasme Tinggi dan Jadi Perbincangan Penonton

DPMKP Ingatkan Risiko Kebakaran Tetap Tinggi Meski Sudah Hujan

Minangkabau & International Culinary Expo 2025 Ramaikan Bandung

Penelitian Ungkap Otak Lebih Tajam Saat Lelah pada Malam Hari

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.