BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam rangka peringatan 100 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia, Institut Teknologi Bandung menggelar acara secara virtual. Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo menyampaikan pesannya dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Presiden Joko Widodo berpesan bahwa kontribusi Institut Teknologi Bandung (ITB) bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat dinantikan pada era persaingan global seperti sekarang.
“Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif, peran pendidikan tinggi harus semakin signifikan. Buktikan kontribusi ITB untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia tercinta,” ujarnya.
“Pendidikan tinggi harus menjadi pemandu perubahan besar, menggagas inovasi dan terobosan, membuat Indonesia semakin disegani dunia,” katanya dalam sidang terbuka ITB pada acara Peringatan 100 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang digelar secara virtual.
Presiden mengatakan Indonesia sedang menghadapi tantangan besar berupa disrupsi dan apa yang dia sebut sebagai hyper-competition.
“Perubahan besar telah terjadi di berbagai bidang yang semakin dipercepat dengan revolusi industri jilid ke-4. Persaingan antarnegara juga semakin ketat yang menuntut kecepatan, menuntut fleksibilitas, dan menuntut inovasi,” katanya.
“Indonesia tidak boleh kalah, kontribusi ITB ditunggu oleh seluruh anak bangsa. Tunjukkan prestasi akademisi dan peneliti kita, tunjukkan sumber daya iptek dan inovasi karya bangsa kita kepada dunia,” ia menambahkan.
Presiden menyebut beberapa alumnus ITB yang berperan bagi kemajuan bangsa di berbagai bidang.
“ITB adalah institut pendidikan teknik tertua di Indonesia tempat Ir Soekarno, Bung Karno, menimba ilmu dan kepemimpinan, tempat Ir Djuanda Kartawidjaja belajar dan membangun kecintaan pada Tanah Air, tempat Ir BJ Habibie, bapak teknologi Indonesia mengawali jejak sebagai engineer yang disegani dunia dan banyak tokoh besar bangsa yang lainnya yang lahir dari rahim ITB,” katanya.
Dia juga mengemukakan prestasi ITB dalam mengembangkan pendidikan seni, humaniora, dan kebudayaan selain pendidikan teknik.
“ITB juga mengembangkan pendidikan seni, humaniora, dan kebudayaan melalui sosok Syafe’i Soemardja yang giat mengembangkan pendidikan seni, sosok Sam Bimbo musisi legendaris Indonesia, I Nyoman Nuarta yang menghasilkan karya seni yang luar biasa, juga Iskandar Alisjahbana mantan rektor ITB yang juga bapak sistem komunikasi satelit kita, dan masih banyak lagi,” katanya.
Dia menambahkan, ITB ikut mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
“Dari kampus ini semangat kemerdekaan digaungkan, permasalahan bangsa diselesaikan dan kemajuan bangsa dihasilkan,” katanya.
ITB, kampus tertua di Indonesia dan perguruan tinggi teknik pertama di Hindia Belanda, dibentuk 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng yang disingkat TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS untuk mengatasi kekurangan tenaga teknis yang dihadapi oleh Belanda. (*/tie)
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dalam rangka peringatan 100 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia, Institut Teknologi Bandung menggelar acara secara virtual. Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo menyampaikan pesannya dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Presiden Joko Widodo berpesan bahwa kontribusi Institut Teknologi Bandung (ITB) bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa sangat dinantikan pada era persaingan global seperti sekarang.
“Di tengah persaingan global yang semakin kompetitif, peran pendidikan tinggi harus semakin signifikan. Buktikan kontribusi ITB untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia tercinta,” ujarnya.
“Pendidikan tinggi harus menjadi pemandu perubahan besar, menggagas inovasi dan terobosan, membuat Indonesia semakin disegani dunia,” katanya dalam sidang terbuka ITB pada acara Peringatan 100 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang digelar secara virtual.
Presiden mengatakan Indonesia sedang menghadapi tantangan besar berupa disrupsi dan apa yang dia sebut sebagai hyper-competition.
“Perubahan besar telah terjadi di berbagai bidang yang semakin dipercepat dengan revolusi industri jilid ke-4. Persaingan antarnegara juga semakin ketat yang menuntut kecepatan, menuntut fleksibilitas, dan menuntut inovasi,” katanya.
“Indonesia tidak boleh kalah, kontribusi ITB ditunggu oleh seluruh anak bangsa. Tunjukkan prestasi akademisi dan peneliti kita, tunjukkan sumber daya iptek dan inovasi karya bangsa kita kepada dunia,” ia menambahkan.
Presiden menyebut beberapa alumnus ITB yang berperan bagi kemajuan bangsa di berbagai bidang.
“ITB adalah institut pendidikan teknik tertua di Indonesia tempat Ir Soekarno, Bung Karno, menimba ilmu dan kepemimpinan, tempat Ir Djuanda Kartawidjaja belajar dan membangun kecintaan pada Tanah Air, tempat Ir BJ Habibie, bapak teknologi Indonesia mengawali jejak sebagai engineer yang disegani dunia dan banyak tokoh besar bangsa yang lainnya yang lahir dari rahim ITB,” katanya.
Dia juga mengemukakan prestasi ITB dalam mengembangkan pendidikan seni, humaniora, dan kebudayaan selain pendidikan teknik.
“ITB juga mengembangkan pendidikan seni, humaniora, dan kebudayaan melalui sosok Syafe’i Soemardja yang giat mengembangkan pendidikan seni, sosok Sam Bimbo musisi legendaris Indonesia, I Nyoman Nuarta yang menghasilkan karya seni yang luar biasa, juga Iskandar Alisjahbana mantan rektor ITB yang juga bapak sistem komunikasi satelit kita, dan masih banyak lagi,” katanya.
Dia menambahkan, ITB ikut mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
“Dari kampus ini semangat kemerdekaan digaungkan, permasalahan bangsa diselesaikan dan kemajuan bangsa dihasilkan,” katanya.
ITB, kampus tertua di Indonesia dan perguruan tinggi teknik pertama di Hindia Belanda, dibentuk 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng yang disingkat TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS untuk mengatasi kekurangan tenaga teknis yang dihadapi oleh Belanda. (tie/antaranews)