CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Minggu, 16 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASPENDIDIKAN

Inovasi Restrainer Buatan Unpad Raih Apresiasi Tinggi

Tiwi Kasavela
29 Januari 2021
Inovasi Restrainer Buatan Unpad Raih Apresiasi Tinggi

Inovasi Restrainer Buatan Unpad (ist/unpad.ac.id)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Tim peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan restrainer yang memiliki inovasi baru dibandingkan restainer sebelumnya.

Pada awalnya restainer ini dikembangkan untuk menjawab tantangan di lingkup FK Unpad: bagaimana untuk mendapatkan sampel yang presisi, sehingga mempunyai hasil penelitian yang baik dan siap dipublikasi ilmiah di jurnal bereputasi.

koordinator Ronny, PhD pun mengunggah restrainer tersebut di akun media sosial pribadinya.

Tak dinyana, apresiasi datang dari berbagai pihak. Bahkan sudah ada peneliti, baik dari perguruan tinggi di Indonesia maupun Malaysia, yang tertarik untuk menggunakan bahkan siap untuk membelinya. Tidak hanya itu, ada pula industri yang mempercayakan pengambilan sampelnya kepada Ronny dan tim.

“Responsnya melebihi dari ekspektasi kita,” ujarnya dikutip dari unpad.ac.id pada Jum’at (29/1/2021).

Adapun pengembangan restrainer ini adalah untuk pengambilan sampel darah pada tikus percobaan secara lebih aman dan mudah.

Restrainer yang dikembangkan ini juga dinilai lebih etis dan memperhatikan tingkat kesejahteraan hewan (animal welfare) dibandingkan produk serupa yang beredar di pasaran.

Restrainer ini dikembangkan oleh tim peneliti dari Divisi Fisiologi Fakultas Kedokteran Unpad, yaitu Ronny, PhD (koordinator), Mas Rizky Anggun Adipurna Syamsunarno, PhD, Hanna, PhD, Dr. Yuni Susanti Pratiwi, Nova Sylviana, dr., M.Kes., Dr. Aziiz Mardanarian Rosdianto, dan Juliati, dr., AIF.

Baca juga:   Jack Don’t Swim dari FPIK Unpad Ikut Blue Tech Accelerator Program 2022

Pengembangan restrainer juga mendapat arahan langsung dari Dr.med. Setiawan, dan Prof. Roostita Balia, Prof. Rizky Abdullah, dan Dr. Vita Murniati Tarawan.

Ronny menjelaskan, selama ini proses pengambilan sampel darah pada tikus merupakan aktivitas yang cukup sulit.

Tidak semua peneliti terkait mampu melakukannya. Restrainer selama ini digunakan agar tikus tidak banyak bergerak sehingga akan membantu proses pengambilan darah.

Namun, restrainer yang saat ini banyak beredar di pasaran juga belum optimal untuk memudahkan pengambilan darah. Meski tikus sudah ditahan di chamber, peneliti masih sulit mengambil sampel karena lokasi pembuluh vena yang tidak terlihat.

“Banyak akhirnya tikus yang seringkali ditusuk beberapa kali karena darahnya tidak keluar,” jelas Ronny.

Berangkat dari kendala tersebut, para peneliti kemudian mencari solusi agar proses pengambilan sampel bisa lebih mudah dilakukan dengan tetap memperhatikan tingkat kesejahteraan hewan.

Melalui arahan dari Prof. Roostita, tim mendapat masukan untuk mengembangkan alat pengambilan sampel yang lebih layak.

Baca juga:   Sidang Doktor Ilmu Sosial Latifah Adnani Analisis Strategi Bisnis Syariah pada Unit Usaha Produktif di Pesantren Darul Fallah

Selama dua bulan, tim mengembangkan alat restrainer yang lebih efektif. Dibantu Wildan E. Salman, tim berhasil mengembangkan purwarupa atau prototipe restrainer yang lebih layak. Dikatakan layak karena ada beberapa keunggulan yang dipunyai restrainer ciptaan Ronny dan tim.

Keunggulan pertama, kata Ronny, restrainer ciptaannya lebih leluasa untuk dimasuki tikus. Produk didesain dengan ukuran yang tidak membuat tikus merasa sesak. Sebab, jika restrainer terlalu sempit untuk tikus, otomatis dia akan merasa tidak nyaman dan cenderung mengalami stres.

Apabila tikus percobaan mengalami stres, ini akan berpengaruh bagi kadar hormon tikus sehingga akan berpengaruh pula pada hasil sampel yang ingin diperoleh.

“Contohnya kalau kita ingin melakukan penelitian hormonal. Kalau tikus stresnya tinggi, dia akan berpengaruh pada perubahan level hormonal yang lain,” kata Ronny.

Menurut Setiawan, penelitian menggunakan hewan percobaan perlu memperhatikan aspek pengendalian mutu atau quality control.

Artinya, jika peneliti ingin mengukur suatu parameter, maka ada faktor yang akan memengaruhi parameter tersebut. Untuk itu, parameter yang diukur harus dijaga mutunya.

Baca juga:   Vent-I, Ventilator Portabel Indonesia yang Akan Diproduksi Massal

“Ini juga menyangkut kesejahteraan hewan, jadi sangat memengaruhi parameter biologis yang akan jadi target,” kata Setiawan.

Karena itu, tim mengembangkan purwarupa restrainer dengan tiga ukuran yang berbeda, sehingga produk ini bisa digunakan untuk tikus percobaan dengan ukuran tubuh yang berbeda. Dengan demikian, sisi etis dari hewan percobaan bisa terpenuhi.

Keunggulan lainnya adalah restrainer ini dilengkapi dengan vena finder. Melalui fitur ini, ekor tikus tinggal diletakkan di atas vena finder. Cahaya pada vena finder akan membiaskan ekor tikus sehingga akan kelihatan pembuluh daranya. Peneliti pun bisa lebih mudah mengambil sampel darah.

Agar lebih aman, tim teknis berhasil menjaga suhu vena finder agar tidak terlalu panas ataupun dingin. Wildan menjelaskan, panas dari sinar vena finder dikembangkan untuk bisa bertahan antara 35 – 40 derajat Celsius walau dengan kondisi mesin menyala lama.

Penentuan suhu pada rentang tersebut bertujuan agar hewan tidak kepanasan ataupun kedinginan saat disimpan di restrainer. Selain itu, suhu yang optimal juga membuat sampel darah akan lebih presisi saat diambil. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: InovasiRestrainerunpad


Related Posts

Kekayaan Intelektual Kini Bisa Jadi Agunan Bank, Angin Segar bagi Kreator
PASNUSANTARA

Kekayaan Intelektual Kini Bisa Jadi Agunan Bank, Angin Segar bagi Kreator

6 Oktober 2025
Cyber Notary kenotariatan
PASPENDIDIKAN

Dirjen AHU: Cyber Notary Jadi Masa Depan Layanan Kenotariatan di Indonesia

25 Agustus 2025
Mahasiswa Baru Unpad
PASPENDIDIKAN

11.375 Mahasiswa Baru Unpad Tahun Akademik 2025/2026 Dilantik Rektor

11 Agustus 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Pebalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi, melaju di depan pebalap BK8 Gresini Racing, Alex Marquez, dalam balapan MotoGP Valencia 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo di Cheste pada 16 November 2025. (Foto oleh JOSE JORDAN / AFP)(AFP/JOSE JORDAN)
HEADLINE

Drama Panas MotoGP Valencia 2025! Bezzecchi Juara, Bagnaia Hancur Lebur & Morbidelli Cedera!

16 November 2025

www.pasjabar.com -- MotoGP Valencia 2025 menghadirkan aksi dramatis sejak awal hingga akhir balapan. Marco Bezzecchi tampil sebagai...

Pembalap Honda Team Asia, Mario Suryo Aji.

Mario Suryo Aji Akhiri Moto2 2025 dengan Drama! Diogo Moreira Juara Dunia, Hasil Akhir Bikin Kaget!

16 November 2025
instagram/@arkhanfikri

Indra Sjafri Bongkar Alasan Mengejutkan Arkhan Fikri & Rayhan Hannan Absen Lawan Mali: “Risiko Terlalu Besar!”

16 November 2025
Pesepak bola Timnas Indonesia U-22 Kakang Rudianto (kiri) berusaha mengadang pesepak bola Mali U-22 Maulaye Haidara (keduaa kiri) pada pertandingan persahabatan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

Timnas Indonesia U-23 Dipermalukan Mali! Kebobolan Cepat, Serangan Tumpul, Lini Belakang Rapuh

16 November 2025
Gregoria Mariska Tunjung gagal juara Kumamoto Masters 2025 setelah kalah dramatis dari Ratchanok Intanon. Kekalahan ini membuat Indonesia kembali puasa gelar. (PBSI)

Gregoria Gagal, Bulutangkis Indonesia Kembali Puasa Gelar

16 November 2025

Highlights

Timnas Indonesia U-23 Dipermalukan Mali! Kebobolan Cepat, Serangan Tumpul, Lini Belakang Rapuh

Gregoria Gagal, Bulutangkis Indonesia Kembali Puasa Gelar

TB Hasanuddin: Pengiriman Pasukan ke Gaza Harus Sesuai Hukum Internasional

Jadwal Lengkap MotoGP Valencia 2025: Pekan Penutup Musim

Jorge Martin Pilih Bermain Aman di Hari Pertama MotoGP Valencia

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.