BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Bisa terus menebar kebaikan dan mengajak semua orang untuk menebar kebaikan bagi sesama, adalah harapan dari Hilda Fadilah atau yang akrab disapa Hilda.
“Saya mempunyai motto sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bisa bermanfaat bagi sekitar,” terangnya yang lahir di Bandung 23 Desember 2002.
Dalam menebar kebaikan dan manfaat itu pula Hilda senantiasa mengisi waktunya dengan hal positif contohnya lewat perlombaan.
Hilda pun tercatat pernah menjadi Juara 1 pildacil tingkat kecamatan tahun 2015, Juara 1 Biantara tingkat kecamatan tahun 2015, Juara 2 pildacil tingkat kota Bandung tahun 2015, Juara 3 pidato tingkat kota Bandung tahun 2017, Juara 3 Biantara tingkat kota Bandung tahun 2017 dan masuk 150 besar Duta Bahasa pelajar 2018 ada
“Ke depan saya ingin menjadi seorang guru, karena dari guru lah estafet kependidikan akan terus berjalan. Setiap tiap orang bisa jadi guru, tapi tidak semua orang mau menjadi guru,” terang siswa kelas XII di Muhammadiyah 4 Kota Bandung.
Untuk hobi, penyuka warna Biru dan kuning serta penyuka olahan Ayam, es krim dan jajanan pinggir jalan ini bercerita bahwa ia hobi membaca karena merupakan jedela dunia.
“Ketika saya membaca banyak hal baru yang saya pelajari dan aplikasi kan kepada masyarakat dan orang-orang di sekitar saya,” terang pemilik tinggi 160 CM.
Adapun aktifitas Hilda selain berkuliah juga aktif di Forum Komunikasi Anak Kota Bandung dan Senyum Desa kordinator wilayah Bandung raya.
“Tokoh idola saya adalah Nyai Siti Walidah Dahlan, karena beliau bisa membangun dan membesarkan Muhammadiyah bersama dengan suaminya dan membuat perempuan bisa memimpin dirinya sendiri,” ulasnya.
Adapun sosok yang selalu menginspirasinya adalah kedua orangtuanya karena mereka adalah orang pertama yang memberikan semangat ketika ia merasa terpuruk.
“Makna hidup bagi saya yaitu meyakini bahwa kemarin adalah pembelajaran, hari ini adalah perjalanan dan besok adalah kejutan,” terang anak ke tiga dari empat bersaudara.
Untuk hal yang membuat Hilda selalu bersemangat adalah rasa syukur, di mana ia pecaya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah dia yang pandai bersyukur.
“Terakhir saya juga ingin menyampaikan bahwa kita mempunyai perjalanan yang berbeda, tapi percayalah bahwa setiap hal yang kita lakukan akan memberikan harapan baru,” pungkasnya. (tiwi)