CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Senin, 17 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASKESEHATAN

Anemia Hingga Kelelahan Parah Tanda Kekurangan Zat Besi

Tiwi Kasavela
14 Februari 2021
Anemia Hingga Kelelahan Parah Tanda Kekurangan Zat Besi

Anemia Hingga Kelelahan Parah Tanda Kekurangan Zat Besi (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kekurangan zat besi bisa menyebabkan kelelahan yang terus-menerus, namun ini adalah gejala awal, ada banyak tanda lainnya jika tubuh kita kekurangan zat besi.

Zat besi termasuk mineral yang diserap ke dalam tubuh melalui makanan dan suplemen.

Mineral ini berkontribusi pada pembentukan hemoglobin, bagian dari sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen.

“Apabila jumlah zat besi dalam tubuh Anda rendah, maka tubuh tidak akan mampu menghasilkan cukup hemoglobin, yang menyebabkan anemia defisiensi zat besi,” kata pakar gizi, Bansari Acharya seperti dikutip dari Insider, Minggu (14/2/2021).

Selain anemia, gejala ringan saat tubuh kekurangan zat besi antara lain: kelelahan, sakit kepala ringan, tangan dan kaki dingin dan kurang konsentrasi.

Ahli gizi Nicole DeMasi mengatakan, pada tahap lebih serius, kekurangan zat besi bisa memunculkan pika atau ingin mengonsumsi sesuatu yang bukan makanan seperti tanah liat atau kertas, kelelahan parah dan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.

Baca juga:   Gaya Hidup "CERDIK" Investasi Sehat untuk Masa Depan

Kekurangan zat besi terjadi ketika Anda mengonsumsi kurang dari asupan zat besi harian yang direkomendasikan.

Jumlah asupan zat besi yang direkomendasikan setiap hari bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Anak di bawah usia 6 bulan misalnya membutuhkan 0,27 mg, saat usianya 7-12 bulan jumlah asupannya bertambah menjadi 11 mg, kemudian pada anak berusia 1-3 tahun kebutuhan zat besinya menjadi 7 mg per hari.

Mereka yang berusia 4-8 tahun membutuhkan 10 mg zat besi setiap hari, lalu meningkat asupannya saat pada anak berusia 14-18 tahun menjadi 11 mg (laki-laki) dan 15 mg (perempuan).

Pada orang dewasa, misalnya 19-50 tahun kebutuhan zat besi hariannya sekitar 8 mg (pria) dan 18 mg (wanita), sementara bila di atas 51 tahun jumlah asupan zat besi yang dibutuhkan yakni 8 mg baik untuk pria maupun wanita.

Baca juga:   Antisipasi Flu Burung, Kebun Binatang Bandung Terapkan Sistem Bio Security

Untuk kondisi khusus seperti hamil dan menyusui, kebutuhan zat besi harian sekitar 27 mg dan 10 mg.

Diagnosis dan kiat atasi kekurangan zat besi
Biasanya, tak semua orang bisa mencukupi kebutuhan zat gizinya.

Penyebabnya beragam antara lain sedikit atau tidak ada kandungan zat besi dalam makanan, kehilangan darah misalnya karena menstruasi yang berat atau penyebab lainnya, kesulitan menyerap zat besi akibat operasi atau penyakit gastrointestinal.

“Salah satu gejala awal kekurangan zat besi adalah kelelahan. Apabila Anda merasa sangat lelah terus-menerus bahkan setelah istirahat yang cukup dan aktivitas fisik yang terbatas, Anda harus pergi ke dokter,” kata Acharya dikutip dari antaranews.

Tes darah bisa menunjukkan kekurangan zat besi yang seseorang alami. Tes ini memeriksa jumlah zat besi, kapasitas pengikatan zat besi, dan kadar hemoglobin.

Baca juga:   Syarat Seseorang Bisa Melakukan Vaksin DBD

Saat menguji kadar hemoglobin, kekurangan zat besi terjadi saat angka memperlihatkan bawah 12 gram per desiliter untuk wanita dan di bawah 13,5 gram per desiliter untuk pria.

Untuk meningkatkan kadar zat besi, Anda bisa makan lebih banyak makanan yang mengandung zat besi.

Pilihannya beragam, seperti:
sereal sarapan yang diperkaya (18mg per porsi), bayam rebus (3 mg per setengah gelas), tahu (3 mg per setengah cangkir), kentang dengan kulit (2 mg per kentang ukuran sedang).

Orang yang berisiko tinggi, tetapi belum kekurangan zat besi atau yang baru saja mengatasi kekurangan zat besi dapat diresepkan 60- 100 mg zat besi setiap hari, kata DeMasi. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: AnemiaKelelahansehatZat Besi


Related Posts

Alergi
HEADLINE

Alergi Gluten Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan hingga Anemia

11 Oktober 2025
STY Akui Lindungi Rafael Struick dan Asnawi Mangkualam
PASOLAHRAGA

Shin Tae-yong Akui Kelelahan Usai Menang Atas Myanmar

11 Desember 2024
REHAT: Penderita Anemia Boleh Puasa atau Tidak? Begini Penjelasannya
HEADLINE

REHAT: Penderita Anemia Boleh Puasa atau Tidak? Begini Penjelasannya

12 Maret 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Australian Open 2025
HEADLINE

13 Wakil Indonesia Siap Berlaga di Australian Open 2025

17 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Indonesia dipastikan menurunkan 13 wakil pada turnamen bulutangkis Australian Open 2025 yang digelar di Quaycentre,...

POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

17 November 2025
Huawei Rilis Desain dan Warna Resmi untuk Seri Mate 80

Huawei Rilis Desain dan Warna Resmi untuk Seri Mate 80

17 November 2025
Fosil Gajah Purba Stegodon

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

17 November 2025
Obrolan Grup ChatGPT

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

17 November 2025

Highlights

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

Operasi Patuh Lodaya 2025 Dimulai, Banyak Pengendara Terjaring Razia

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.