SERANG, WWW.PASJABAR.COM– Desa Wisata Serang memiliki potensi wisata yang menarik. Secara geografis, Desa Wisata Serang berada di perbukitan karst dan pesisir pantai. Pantai Serang menjadi daya tarik utama serta ikon Desa Wisata Serang.
Selain itu, desa yang memiliki jarak 179 km dari Bandar Udara Internasional Juanda atau sekitar 4 Jam 7 Menit ini juga memiliki gua yang bernama Goa Kedungkrombrang.
Goa Kedungkrombang merupakan daya tarik wisata yang unik karena berada di tengah pemukiman warga dengan 103 anak tangga serta merupakan peninggalan sejarah tempat bertapa para prajurit Pangeran Diponegoro dan prajurit Sudanco Supriyadi PETA.
“Menurut saya ini perpaduan yang harus kita dukung ke depan, bahwa potensi wisata ini dapat menggerakan ekonomi Indonesia,” ujar Menparekraf Sandiaga saat menyambangi Desa Wisata Serang yang terletak di kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.
Terapkan PPKM Level 1
Dalam visitasi tersebut, Menparekraf Sandiaga menjelaskan bahwa Kota Blitar, Jawa Timur, menjadi satu-satunya daerah percontohan new normal karena menerapkan PPKM level 1.
Oleh karena itu, ia berharap Desa Wisata Serang turut menyukseskan percontohan uji coba transisi dari pandemi ke endemi.
“Kini semua mata dunia melihat kota Blitar, karena ini adalah uji coba level satu dan transisi dari pandemi menuju endemi. Berarti Kabupaten Blitar memiliki tanggung jawab khusus karena mengelilingi Kota Blitar agar transisi pandemi ke endemi sukses. Desa Wisata Serang juga harus bantuk menyukseskan program tersebut,” ujar Menparekraf dalam rilis yang diterima PASJABAR.
Sandiaga menjelaskan bahwa
Desa Serang juga memiliki konservasi penyu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia, tiga diantaranya (penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik) bertelur di sekitar Pantai Serang.
Warga desa membuat sebuah tempat Konservasi Penyu, dengan mempelajari serta membudidayakan penyu dari mulai bertelur hingga dilepas di area pantai secara otodidak.
Oleh karena itu, untuk mendukung konservasi penyu di Desa Wisata Serang, Menparekraf memberikan alat dukung.
“Jadi ini adalah alat yang akan memompa air laut yang akan masuk ke dalam tangki yang akan digunakan melestarikan dan mengembangbiakkan penyu-penyu kita dan jangan sampai punah apalagi jangan sampai terinjak-injak dengan orang yang ingin membuat konten,” ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga juga menginap di salah satu homestay di Desa Wisata Serang dengan biaya Rp350 Ribu per malam.
Bupati Blitar, Rini Syarifah, menyampaikan terima kasih atas kehadiran Menparekraf Sandiaga ke Desa Wisata Serang. Kehadiran Menparekraf Sandiaga dikatakannya turut mempromosikan Desa Wisata Serang sehingga diharapkan dapat menaikkan jumlah kunjungan wisatawan.
“Kehadiran Bapak memberikan angin surga kepada kami bagi kita semua di Kabupaten Serang membangkitkan perekonomian Blitar,” kata Rini.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno dalam visitasi Desa Wisata Serang, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua. (*/tiwi)