CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Senin, 17 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASBISNIS

Penting UMKM Masuk ke Ekosistem Ekonomi Digital

Tiwi Kasavela
4 Juni 2022
Penting UMKM Masuk ke Ekosistem Ekonomi Digital

Sebanyak 130 peserta UMKM mengikuti Pelatihan dan Workshop Pemberdayaan UMKM di Warung Soto Tepi Sungai Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (2/6/2022). (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANJARMASIN, WWW.PASJABAR.COM– Sebanyak 130 peserta UMKM mengikuti Pelatihan dan Workshop Pemberdayaan UMKM di Warung Soto Tepi Sungai Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (2/6/2022) diapresiasi oleh Menparekraf Sandiaga Uno.

Ia mengatakan pelatihan membuat produk ekraf yaitu sabun yang diinisiasi oleh Yayasan Indonesia SETARA ini sangat konkrit, tepat sasaran, dan tepat manfaat bagi pelaku ekraf Banjarmasin.

Sandiaga mendorong pelaku ekonomi kreatif di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk cepat tanggap dalam mengikuti arus perkembangan teknologi, agar bisa masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital, sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

“Ini adalah salah satu pelatihan sebagai bagian dari langkah pertama untuk bisa menanggapi situasi yang tidak menentu. Bagaimana pelaku UMKM baik ibu-ibu maupun bapak-bapak bisa membuat suatu produk yang berkualitas yang dapat menambahkan penghasilan ibu dan bapak semua,” ujar Menparekraf dalam rilis yang diterima PASJABAR, Sabtu (4/6/2022).

Terlebih pandemi COVID-19 mendorong terjadinya akselerasi proses digitalisasi secara lebih cepat. Survei We Are Social pada April 2021 menyebutkan sekitar 88,1 persen pengguna internet di Indonesia menggunakan layanan perdagangan elektronik (_e-commerce_) untuk berbelanja produk. Peluang yang baik ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjual produk unggulan mereka, salah satunya sabun.

Baca juga:   BPS Sebut Hunian Hotel di Jabar Sudah Turun Sejak Maret

“Karena produknya memiliki kualitas yang baik dan kemasannya juga tidak kalah dengan produk-produk impor. Ini juga bisa menggantikan produk-produk impor atau produk-produk lain yang lebih mahal,” ujar Menparekraf.

Dikatakan Menparekraf bahwa 77 persen UMKM belum terdigitalisasi, 83 persen belum berbadan hukum, 89 persen belum memiliki merek atau _brand_, dan Hak Kekayaan Intelektual. Kemudian 92,4 persen masih menggunakan modal sendiri atau belum mendapat akses pembiayaan, dan 92,6 persen penghasilannya di bawah satu juta perhari.

“Ini yang harus kita ubah, ubahnya dengan digitalisasi, karena UMKM-lah yang akan menjadi tulang punggung untuk menciptakan lapangan kerja. Sebab 97 persen lapangan kerja diciptakan oleh UMKM,” kata Menparekraf.

Baca juga:   Gubernur Jabar Minta Bank bjb Terus Berinovasi

“Terkait dengan banyak pelaku UMKM yang belum berbadan hukum, saya dengan Kadispar Kalimantan Selatan akan berkoordinasi untuk memudahkan perizinan terutama bagi para pelaku UMKM mulai dari PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) sampai pengurusan BPOM dan juga merek HKI. Mudah-mudahan ini bisa meringankan beban pelaku UMKM yang selama ini merasakan bahwa perizinannya ini dipersulit. Sekarang zaman telah berubah, tatanan pascapandemi perizinanlah yang akan dipermudah,” kata Menparekraf.

Pada kesempatan yang sama, Menparekraf pun membagikan tiga tips dalam memulai usaha. Yakni selalu mau belajar dan berusaha melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang diiringi dengan 3G ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama, ‘gaspol’ garap semua potensi untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya. “Tidak boleh jadi agen rebahan, harus jadi agen perubahan,” kata Menparekraf.

Selain itu, kunci sukses menjadi pelaku ekonomi kreatif menurut Menparekraf adalah inovatif, berani mengambil risiko, adaptif, dan memiliki keterampilan, soft skill dan komunikasi yang baik.

Baca juga:   Dorong Kemandirian Ekonomi Penyandang Disabilitas, Pemprov Jabar Gelar Pameran UKM

“Karena mau sukses harus mencoba gagal sering, kegagalan adalah anak tangga menuju kesuksesan. Yang sukses mungkin gagalnya 10 kali, tapi dia akan bangkit 11 atau 12 kali untuk mencapai kesuksesan,” kata Menparekraf.

“Selain itu, kita juga harus adaptif untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan minat dan keinginan pasar dan produk yang ramah lingkungan atau sustainable,” ujar Menparekraf.

Dalam mewujudkan percepatan digitalisasi, Kemenparekraf memiliki beberapa program untuk memfasilitasi masuknya pelaku ekraf ke dalam ekosistem digital, yaitu program Widuri (Wirausaha Digital Mandiri), serta ada Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang akan meng-on-boarding atau membawa UMKM ke dalam ekosistem ekonomi digital dalam dua tahun ke depan. Targetnya yaitu sekitar 30 juta pelaku UMKM yang terdigitalisasi.

“Sekarang kita perlu juara-juara. Kalimantan ini ekonomi ekstraktif, mari sama-smaa kita persiapkan transisi Kalimantan Selatan dari ekonomi ekstraktif menuju ekonomi kreatif,” kata Menparekraf. (*/tiwi)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:


Related Posts

unpas
PASPENDIDIKAN

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

17 November 2025
kiwi
HEADLINE

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

17 November 2025
cuti bersama 2026
HEADLINE

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

17 November 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

unpas
PASPENDIDIKAN

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

17 November 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sharing session bertajuk “Membangun Ecosystem Riset-Inovasi di Perguruan Tinggi: Tantangan, Praktik...

kiwi

Studi: Buah Kiwi dan Magnesium Oksida Efektif Atasi Sembelit

17 November 2025
cuti bersama 2026

Deretan Long Weekend dan Cuti Bersama 2026 yang Resmi Ditetapkan

17 November 2025
Operasi Patuh Lodaya 2025

Operasi Patuh Lodaya 2025 Dimulai, Banyak Pengendara Terjaring Razia

17 November 2025
Happy Plus resmi diluncurkan di Cimahi sebagai gerakan kolaborasi anak muda untuk meningkatkan indeks kebahagiaan kota. Hadirkan program Masak Happy, Konser Kesetaraan, hingga aksi sosial lintas wilayah. (Uby/pasjabar)

Happy Plus Resmi Diluncurkan! Gerakan Anak Muda Cimahi yang Siap Ubah Kota Lewat Kolaborasi Besar-Besaran

17 November 2025

Highlights

Operasi Patuh Lodaya 2025 Dimulai, Banyak Pengendara Terjaring Razia

Happy Plus Resmi Diluncurkan! Gerakan Anak Muda Cimahi yang Siap Ubah Kota Lewat Kolaborasi Besar-Besaran

Hujan Deras Sebabkan Jalan di Cililin Amblas dan Rusak Parah

Festival Cireundeu 2025 Pecahkan Antusiasme Warga! Tradisi Sakral & Ketahanan Pangan Lokal Jadi Sorotan Nasional

Temu Sejarah #92 Angkat Kisah Poncke Princen: Tentara Belanda yang Membelot Demi Indonesia

KamSara #19 Bedah Antologi “Perempuan yang Menulis”: Menyelami Inner Child sebagai Ruang Rekonsiliasi Lewat Sastra

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.