JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Lagu KCJB karya mahasiswa Indonesia bernama Akbar sempat viral di media sosial. Atas respons itu, Li yang bertugas sebagai kondektur di China Railway Nanning Bureau Group Co., LTD., mendapat ide untuk mengubah sebuah lagu rap.
Selain jadi kondektur di China, Li juga merupakan seorang penyanyi sekaligus rapper, dan telah menghasilkan lebih dari 100 karya musik orisinal.
“Sebagai staf perkeretaapian, saya sangat bangga dan ingin menggunakan bakat saya untuk bernyanyi tentang kerja sama perkeretaapian China-Indonesia,” kata Li.
Gagasan Li ternyata juga sejalan dengan Ye Zhiyu, seorang reporter muda yang bekerja di perusahaannya.
“Saya melihatnya di televisi ketika Kementerian Luar Negeri China memuji musik orisinal karya mahasiswa Indonesia bernama Akbar. Saya merasakan semangat masyarakat Indonesia untuk melihat rampungnya KCJB. Oleh karena itu, saya ingin menulis lagu untuk merespons mereka,” tutur Ye.
Ye Menulis Lirik Lagu Sedangkan Li Bernyanyi
Setelah berdiskusi, kedua pemuda itu memutuskan bahwa Ye akan menulis lirik lagu, sementara Li akan bernyanyi dan membuat bagian rap. Mereka berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat lebih banyak orang memperhatikan proyek KCJB serta masyarakat Indonesia dan menyampaikan harapan terbaik bagi mereka.
KCJB merupakan proyek unggulan dari Insiatif Sabuk dan Jalur Sutra yang dibangun bersama oleh China dan Indonesia serta didukung oleh kedua pemimpin negara. KCJB adalah proyek konstruksi luar negeri pertama untuk industri kereta cepat China dengan mencakup seluruh sistem, seluruh elemen, dan seluruh rantai industrinya. Proyek itu juga merupakan jalur kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Dalam menulis lirik lagu, Ye mempelajari banyak materi yang relevan serta mengambil sejumlah elemen dan poin penting dari KCJB. Sehingga para pendengar dapat memahaminya dengan lebih cepat dan lebih intuitif. Ye juga memasukkan cerita pendek tentang bagaimana penduduk desa setempat mendapatkan keuntungan dari proyek jalur kereta cepat itu ke dalam lirik lagunya.
Ye mengatakan dirinya menemukan laporan media bahwa banyak penduduk desa di sepanjang jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung mendapat pekerjaan dan para pemilik toko di sepanjangnya juga menyambut peluang bisnis baru.
“Ada begitu banyak cerita mengharukan seperti ini yang saya tambahkan ke dalam liriknya, dengan harapan kisahnya dapat disampaikan dengan lebih baik,” katanya.
Ye Datang ke Studio Li untuk Menyelesaikan Lagu
Setelah selesai menulis lirik lagu, Ye datang ke studio musik milik Li untuk menyelesaikan lagu itu bersama-sama.
Diketahui, pada 2012, Li mulai mengubah musik di studio musik yang dia bangun sendiri. Li membuat sejumlah lagu orisinal tentang kereta cepat China. Beberapa lagunya diputar di platform jejaring sosial dan media mainstream di China, dan telah didengarkan oleh lebih dari 100 juta orang.
“Saya mencintai pekerjaan saya di sektor perkeretaapian dan saya juga mencintai musik. Saya pikir saya harus menggabungkan keahlian saya dengan pekerjaan saya dan membagikan kisah hidup. Serta wawasan saya melalui lirik dan lagu,” ujar Li.
Setelah bekerja keras selama lebih dari setengah bulan, Ye dan Li menyelesaikan proses rekaman dan pembuatan video musik. Lagu KCJB versi bahasa Mandarin yang begitu catchy pun lahir.
“Saya berharap Akbar dan masyarakat Indonesia lainnya dapat menikmati video saya dan merasakan perhatian dan keramahan dari China. Saya berharap persahabatan antara rakyat China dan Indonesia akan semakin erat,” kata Li. (ran)