CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 18 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASBUDAYA

Pasar Malam Tahunan Ikon Kota Bandung di Gedung Jaarbeurs

pri
13 September 2023
Pasar Malam Tahunan Ikon Kota Bandung di Gedung Jaarbeurs

Mobil dan pengunjung di depan pintu masuk utama gedung Jaarbeurs Bandoeng. Potret diambil antara 1920-1926. (Dok. Tropenmuseum)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Selain sebagai pusat pendidikan dan pelatihan militer, masyarakat Kota Bandung banyak mengenal gedung Kodiklat TNI AD di Jalan Aceh nomor 50 sebagai tempat resepsi pernikahan. Gedung yang memiliki nama resmi “Gedung Mohammad Toha” ini ternyata menyimpan sejarah panjang di dalamnya.

Pada masa 1920 hingga 1941, tempat tersebut banyak dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar Hindia Belanda. Bukan untuk datang ke resepsi–tentu saja, melainkan untuk menghadiri acara pasar malam yang dikenal meriah, lengkap dengan berbagai atraksi dan permainannya.

Pasar malam tersebut dinamai “Jaarbeurs”, yang dalam bahasa Belanda secara harfiah berarti “pameran tahunan”. Tulisan Jaarbeurs beserta tiga patung torso pria yang ikonik hingga saat ini masih terpajang di bagian depan gedung.

Berdasarkan tulisan Sudarsono Katam dan Lulus Abadi alam buku Album Bandoeng Tempo Doeloe, Jaarbeurs, sesuai namanya, diselenggarakan setahun sekali. Pasar malam ini memiliki konsep pameran dagang dan hiburan yang diprakarsai oleh Wali Kota Bandung kala itu, B.Coops dan komunitas wisata Bandoeng Vooruit.

Baca juga:   Kesenian Angklung Gubrak Menjadi Daya Tarik untuk Wisatawan

Bila diumpamakan, pameran ini menyerupai Pekan Raya Jakarta di mana pemerintah mendukung berbagai produk usaha industri dan masyarakat (yang didominasi warga Eropa) untuk dipamerkan di dalamnya. Atraksi dan hiburan rakyat seperti aneka permainan, bianglala, area kuliner dan sebagainya juga turut dihadirkan.

Wanita dengan kostum hoop skirt di depan tenda teh di pameran Jaarbeurs Bandoeng 1924. (Dok. Tropenmuseum)

Berdasarkan sejumlah foto dokumentasi gelaran Jaarbeurs, terlihat beberapa produk yang hadir membuka stand di antaranya adalah “Madame Blanche Cream”, “Hollandsche Zuurkraam B.H. Slegt,”, “Ramboet Netjis”, “Obat Mata”, “Bedak Violet Lam Hwa Semarang”, “Java Bier”, dan sebagainya. Masing-masing stand berdiri dengan dekorasi tematik yang didesain semenarik mungkin.

Pameran ini sebelumnya berlangsung di bangunan-bangunan semi permanen, hingga akhirnya menempati lokasi yang sekarang setelah gedung Jaarbeurs selesai dibangun pada 1925. Arsiteknya adalah perancang bangunan kenamaan asal Belanda yang juga banyak mendesain berbagai gedung ikonik di Bandung, C.P Wolff Schoemaker.

Baca juga:   Kabuyutan Dayeuhluhur Gegerkalong Akan Gelar Ritual Sambut Asyura Meski Ada Penolakan

Bersama sang adik. R.L.A Schoemaker, Wolff mendesain gedung tersebut dengan gaya Art Deco. Dulu, gedung Jaarbeurs terletak di Jalan Menado Straat (sekarang Jalan Aceh).

Batu Loncatan Basoeki Abdullah

Pelukis kenamaan Indonesia, Basoeki Abdullah juga memiliki sejarah dengan pasar malam ini. Bisa dibilang, Jaarbeurs merupakan salah satu momen batu loncatan kariernya.

Hal tersebut merupakan hal yang berani, mengingat kesempatan memamerkan karya di pameran yang didominasi kaum Eropa merupakan hal yang langka. Dia mendapat kesempatan tersebut karena sang arsitek gedung, C.P Wolff Schoemaker adalah salah satu pengagum karya lukis Basoeki.

Berdasarkan keterangan yang dimuat dalam laman web Museum Basoeki Abdullah, kesempatan emas itu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Basoeki. Dia sempat berkonsultasi dengan kakak dari Raden Ajeng Kartini, Raden Mas Sosrokartono untuk memilih lukisan mana yang akan dipajang di Jaarbeurs pada 1933 tersebut.

Sosrokartono kemudian memberi saran agar lukisan berjudul Lukisan Pertempuran Gatotkaca dan Antasena menjadi karya yang dipilih. “Bas, dengan lukisan ini kamu akan dapat berkah,” ungkapnya kala itu.

Baca juga:   Sounds Of Borobudur Gali Jejak Persaudaraan Bangsa Melalui Musik

Di sisi lain, Basoeki juga menilai karya tersebut berpotensi dilirik sebagai sesuatu yang eksotis bagi orang-orang Eropa, dan oleh karenanya dapat bersinar di antara lukisan lainnya. Dia juga sekaligus berupaya mematahkan dominasi pelukis-pelukis Eropa di Jaarbeurs.

Lukisan Pertempuran Gatotkaca dan Antasena yang dipamerkan Basoeki Abdullah pada Jaarbeurs Bandung, 1933. (museumbasoekiabdullah.or.id)

Akhirnya, keyakinannya tersebut membawa hasil. Diceritakan bahwa banyak pengunjung yang terkagum-kagum dengan lukisan yang menggambarkan semburan api dan sambaran halilintar dari dua sosok yang berperang tersebut.

Para pengunjung kemudian menaruh uang di bawah lukisan milik Basoeki, dan hal itu berlangsung selama berhari-hari. Walhasil, Basoeki membawa pulang uang dalam jumlah yang besar selepas acara tersebut usai.

Dari sana jugalah, Basoeki mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan lukis di Belanda sebagaimana yang selalu dicita-citakannya. Di tahun yang sama, dia berhasil bertolak ke Belanda untuk menempuh pendidikan di Koninklijke Academie Van Beeldenden Kunsten, Den Haag.

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: Jaarbeursjl. acehkologdam


Related Posts

No Content Available

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

dewa united vs persib
HEADLINE

Persib Bandung Dihantam Masalah Jelang Hadapi Dewa United

18 November 2025

WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menghadapi masalah cukup besar menjelang laga pekan ke-13 Super League 2025/2026 melawan Dewa...

hujan Indonesia

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Meluas di Indonesia Disertai Potensi Petir

18 November 2025
Daftar Nominasi The Game Awards 2025 Resmi Diumumkan

Daftar Nominasi The Game Awards 2025 Resmi Diumumkan

18 November 2025
moana live action

Disney Rilis Trailer Perdana Moana Live-Action dengan Visual Megah

18 November 2025
Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan. (foto: AFC)

Resmi! Marselino Ferdinan Dipastikan Gabung Timnas di SEA Games 2025

17 November 2025

Highlights

Disney Rilis Trailer Perdana Moana Live-Action dengan Visual Megah

Resmi! Marselino Ferdinan Dipastikan Gabung Timnas di SEA Games 2025

Terbongkar! Ini Alasan Haaland Ngamuk dan Harus Ditahan Donnarumma saat Ribut dengan Gianluca Mancini — Gara-gara “Pegangan Nakal”?

Italia Dipermalukan di San Siro! Norwegia Gila-gilaan, Haaland Mengamuk, Azzurri Terancam Gagal Lolos Piala Dunia

13 Wakil Indonesia Siap Berlaga di Australian Open 2025

POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.