BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sebuah inisiatif luar biasa lahir di Kota Bandung dengan berdirinya Komunitas Temu Sejarah, sebuah wadah untuk para pencinta sejarah. Komunitas ini diprakarsai oleh Tiwi Kasavela, seorang praktisi media sekaligus novelis yang memiliki hasrat mendalam terhadap sejarah.
Berawal dari keinginan pribadi untuk menemukan teman diskusi sejarah yang lebih fokus pada buku, Tiwi Kasavela menceritakan perjalanan penciptaan Komunitas Temu Sejarah.
“Selama ini yang saya ketahui, kebanyakan komunitas sejarah lebih fokus pada kunjungan ke tempat-tempat bersejarah tapi jarang yang menggali buku-buku sejarah,” tuturnya.
Dari sana, Tiwi merasa perlunya sebuah wadah yang membahas khusus literasi sejarah, hingga lahirlah Temu Sejarah pada Januari 2024.
“Tujuan komunitas ini tidak hanya sebatas membahas buku sejarah, tetapi juga memberikan manfaat lebih luas kepada orang lain, khususnya anggota untuk lebih memperlebar cakrawala mereka seputar sejarah dan tentunya menambah jaringan dari seluruh Indonesia,” papar Tiwi yang ternyata juga merupakan seorang content creator sejarah di berbagai platform media sosial yaitu Tiktok, Youtube dan Instagram.
Melatih Keterampilan Public Speaking
Diskusi pertama Komunitas Temu Sejarah dijadwalkan berlangsung pada Februari 2024 secara virtual dengan peserta dari berbagai lokasi di Indonesia.
“Komunitas ini tidak hanya mengundang narasumber dari luar, tetapi juga memberi kesempatan kepada anggota untuk membahas buku sejarah favorit mereka. Sehingga mereka dapat melatih keterampilan public speaking,” ungkap Tiwi Kasavela.
Bagi para peminat buku sejarah berusia 15-35 tahun, Komunitas Temu Sejarah menjadi panggung yang menarik.
“Pembatasan usia bertujuan untuk lebih banyak menggaet anak muda, karena saya ingin menciptakan lingkungan yang dinamis. Tetapi, yang berusia di atas 35 tahun juga diterima dengan senang hati,” ungkapnya.
“Oh iya, saya mendirikan komunitas Temu Sejarah, bukan karena saya ahli atau tahu segalanya, tetapi karena saya ingin terus belajar, dan saya yakin perjalanan dalam mempelajari sesuatu akan lebih menyenangkan jika dilakukan bersama-sama dengan teman-teman,” tambahnya.
Komunitas ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga sebuah perjalanan untuk menjelajahi jejak sejarah melalui buku, dengan harapan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam dan bermakna. (*/ran)