BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat telah mengalokasikan dana sebesar Rp200 miliar untuk digunakan dalam berbagai program dan kegiatan yang bertujuan menurunkan angka prevalensi stunting di wilayah tersebut.
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menjelaskan bahwa dana tersebut akan dipergunakan untuk berbagai jenis intervensi, termasuk pemberian makanan tambahan, penyuluhan kesehatan, dan peningkatan fasilitas layanan kesehatan.
Dalam rapat koordinasi baru-baru ini, Presiden Jokowi menetapkan target penurunan prevalensi stunting hingga mencapai 14 persen.
“Dalam rapat koordinasi kemarin (Kamis, 11/7/2024), Pak Presiden Jokowi menargetkan angka prevalensi stunting harus turun sampai di 14 persen. Maka dari itu, ada delapan indikator yang harus dipenuhi agar target penurunan stunting tahun ini bisa dicapai,” katanya dilansir dari Antara News, Jumat (12/7/2024).
Dadang juga menyatakan dukungannya terhadap kinerja tim percepatan penurunan stunting (TPPS), termasuk dalam hal penggunaan anggaran untuk tahun ini agar berjalan efektif dan mencapai sasaran yang diharapkan.
Dia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan Big Data dalam upaya percepatan penurunan stunting, mengingat adanya variasi data prevalensi stunting dari berbagai lembaga survei.
Dadang menekankan bahwa penanganan stunting ini membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak terkait untuk mencapai target penurunan sebesar 14 persen yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
“Angka prevalensi stunting Kabupaten Bandung tahun 2023 mencapai 29,72 persen. Memang cukup tinggi, karena ini merupakan tanggung jawab pemerintah daerah agar kasus stunting ini bisa menurun di tahun 2024,” tuturnya. (han)