BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Masjid Salman ITB melalui Wakaf Salman baru menggelar diskusi bertajuk “Never Forget Palestine” pada Jumat (19/7/2024) di Masjid Salman ITB.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian jamaah serta masyarakat umum terhadap kondisi kehidupan para pengungsi di Gaza, Palestina.
“Saya kira kita harus mencoba menggunakan kekuatan apa saja yang kita miliki untuk membantu saudara kita di Gaza. Hingga saat ini, YPM Salman ITB sendiri sudah melakukan upaya-upaya itu, dan akan terus bahu-membahu dengan para mitra dan jamaah se-Indonesia dalam menyalurkan bantuan ke Gaza, Palestina,” ujar Ketua Wakaf Salman, Ir. Hari Utomo.
Diskusi ini menghadirkan dr. Ikram Medhat Abas, seorang dokter dari RS Al-Shifa, Gaza, Palestina, yang memberikan gambaran langsung mengenai kondisi, suasana, dan potret kehidupan para pengungsi Palestina yang kesulitan mendapatkan akses kesehatan dan bantuan darurat yang layak.
“Kondisi di Gaza sudah sangat parah. Kita tidak punya makanan dan air. Semua rumah sakit tidak bisa berfungsi, sementara 90.000 orang lebih tengah berjuang dengan luka dan penyakitnya,” ujar dr. Medhat.
Selain dr. Medhat, narasumber lainnya yang turut hadir adalah Muhammad Jazuli, Ketua Dewan Pengurus Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), yang membahas upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan oleh BSMI, Wakaf Salman, dan sejumlah mitra terkait dalam memberikan bantuan darurat ke Gaza.
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan di Mesir. Beliau meminta kami untuk membantu membangun rumah sakit lapangan di Gaza. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan World Health Organization (WHO) untuk bisa mengirim tim dokter spesialis ke dalam Gaza,” ucap Jazuli.
Jazuli juga mengungkapkan bahwa program Pembangunan Rumah Sakit Lapangan ini adalah jawaban atas sulitnya akses kesehatan dan medis di Gaza. Dengan ini, BSMI akan merangkul Wakaf Salman dalam penggalangan donasi untuk program tersebut.
Diskusi ini juga diikuti oleh Hamzah Yazzid, seorang influencer muda yang dikenal dengan kepeduliannya terhadap isu-isu kemanusiaan.
Hamzah mengungkapkan bahwa dirinya memiliki peran penting dalam menggaet Generasi Z dan Alpha untuk memberikan edukasi mengenai penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
“Saya memilih di sini untuk terus mengedukasi mereka (Gen-Z dan Gen-Alpha), sehingga mereka tidak lupa sejarah-sejarah yang dilakukan Israel dalam merampas lahan saudara kita di Palestina,” kata Hamzah.
Salah satu tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperkenalkan program bantuan kemanusiaan Palestina, yaitu Pembangunan Rumah Sakit Lapangan di Gaza, khususnya di tempat-tempat pengungsian yang sulit akan akses bantuan medis.
Di penutup acara, sesi foto bersama dilakukan sebagai komitmen bersama antara YPM Salman ITB dan BSMI dalam menyalurkan program yang mereka canangkan.
“Kami berkomitmen untuk membantu saudara di Palestina menggunakan kekuatan yang kami miliki sekarang. Semoga cita-cita kita bersama mendapat kemudahan,” pungkas Hari Utomo. (*/tiwi)