BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Paguyuban Pasundan Papua Jayapura melakukan silaturahmi ke kantor
Pengurus Besar Paguyuban Pasundan di Jalan Sumatera 41, Sabtu (28/5/2022). Silaturahmi langsung diterima
oleh Ketua Umum Pengurus Besar PB Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. Didi Turmudi, MSi.
“Pada hari ini kami mewakil warga Sunda yang ada di Papua, mendapat kesempatan untuk bertemu dengan
Pengurus Besar Paguyuban pasundan dan diterima langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar PB Paguyuban
Pasundan. Kami juga bersama Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan Papua H. Lutfi,” ujar Ketua PW Paguyuban
Pasundan Provinsi Papua Dr. Entis Sutisna, SE., MM, usai bertemu dengan Ketua Umum PB Pasundan di Café Ragawaluya.
Ia mengatakan, silaturahmi tersebut dilakukan setelah Idul Fitri dan juga sebagai silaturahi kepada tetua di
Paguyuban Pasundan.
“Kami juga menyampaikan berbagai program yang sudah dilaksanakan di Papua, khususnya Jayapura, yang saat ini sudah berusia satu tahun lebih,” jelasnya.
Etnis Paguyuban Pasundan
Entis menyebutkan Paguyuban Pasundan Papua dibentuk pada 24 November 2020 dan beranggotakan hingga
saat ini lebih dari 5000 warga Sunda di Papua.

“Di Papua warga Jabar semakin rukun dan guyub, silih asah dan asuh, ini merupakan bukti jika Paguyuban
Pasundan bisa membawa nuansa baru di tanah Papua, dimana warga Jabar bisa bersatu. Bagi kami melalui
Paguyuban Pasundan ini membuktikan jika warga Jabar di Papua yang terdiri dari berbagai instansi dan juga jenis
pekerjaan bisa berkumpul bisa menjadi kebanggaan,” jelasnya.
Dukungan dan Support
Selain itu, pihaknya juga berterima kasih kepada Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan sudah memberikan
berbagai dukungan dan support untuk berbagai kegiatan bagaimana di Paguyuban Pasundan.
“Kami diberikan wejangan dan motivasi dan juga mendukung dalam hal pengembangan di tanah Papua dan
bantuan Seni Budaya dari pak Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan,” katanya.
Paguyuban Pasundan Papua saat ini dikatakan Entis mampu menjadikan profil orang Jawa Barat dan contoh dari
berbagai Paguyuban yang ada ditanah Tanah Papua. (*/tie)












