BANDUNG, PASJABAR.COM — Selama bulan Ramadhan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banung, terancam kekurangan stok darah.
“Memang saat puasa orang-orang jadi ragu untuk menonorkan darah,” ujar Kepala Unit Transfusi darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah, kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).
Karenanya, lanjut Uke, saat berpuasa, dianjurkan pendonor darah mendonorkan darahnya setelah berbuka puasa. Karena sebelum mendonorkan darah, harus makan dulu.
“Saat berpuasa, kita kan kekurangan cairan. Sementara setelah mendonorkan darah, kalau dalam kondisi tertentu, bisa berakibat sakit kepala. Karenanya orang suka sering ingin cepat minum,” papar Uke.
Padahal, lanjut Uke, secara umum, berpuasa tidak menghalangi orang untuk berdonor darah. Karena kualitas darah tidak berubah hanya karena berpuasa.
Untuk mengatasi kemungkinan kekurangan darah ketika Ramahan, Uke mengatakan, pihaknya memiliki dua mobil unit untuk mendatangi para pendonor.
“Kalau di hari-hari biasa kita punya lima mobil unit, saat Ramadhan kita hanya punya dua. Karena saat bulan puasa hanya sedikit orang yang mendonorkan darahnya. Makanya kita bekerjasama dengan komunitas non muslim,” beber Uke.
Kebutuhan darah setiap hari sekitar 500 labu, sementara stok aman selama Ramadhan kurang lebih 4 ribu labu, atau sekitar untuk delapan hari. “Jadi kita restok dalam waktu yang cepat,” tambahnya. (put)