BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ditawari bus Scania yang berstandar Eropa. Bus yang diproduksi produsen otomotif di Swedia ini memiliki berbagai keungulan, terutama ramah disabilitas.
Bus bertenaga 250 tenaga kuda ini memiliki 44 kursi, kapasitas penumpang berdiri cukup untuk 25 orang, dua kursi lipat untuk disabilitas, satu slot kursi khusus disabilitas, dek yang rendah, bus bisa dimiringkan untuk memudahkan disabilitas masuk ke dalam bus, terutama tunanetra dan pengguna kursi roda.
“Bus ini didesain oleh Scania, dikembangkan oleh Scania. Bus ini memiliki kenyamanan dan keamanan,” kata General Manager Truck, Bus, and Crane Sales Crane Operation Division PT United Tractors Tbk Suhardi di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (11/3/2020).
Dari segi kualitas dan ketahanan, bus ini menurutnya selayaknya standar Eropa. Bahkan, bus ini bisa dipakai lebih dari 15 tahun. Bus ini juga ramah lingkungan tapi didesain bisa memakai bahan bakar solar B30 hingga B100.
Bus itu ditawarkan sebagai solusi atas padatnya arus lalu lintas di Jawa Barat, terutama di kota besar seperti Bandung. Sehingga, publik akan bisa menggunakan transportasi umum yang nyaman.
“Di (Pemprov DKI) Jakarta tipe ini (sudah dipakai) 150 unit dari 450 lebih Scania yang ada di Jakarta. Bulan lalu kita juga mendapatkan dari Pemda Surabaya sudah ada pesan untuk bus low entry ini,” jelas Suhardi.
Soal harga satu unitnya, ia menutup rapat. Tapi, ia mengatakan bus itu memang lebih mahal dari bus lain pada umumnya. Sebab, ada kualitas standar Eropa yang ditonjolkan.
“Ya, harga mungkin enggak bisa disebutkan di sini,” ungkap Suhardi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengutarakan ketertarikannya untuk membeli bus tersebut. Fasilitas bus itu sesuai dengan keinginannya untuk menghadirkan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
“Kita ingin agar transportasi berbasis bus ini harus memiliki universal design, yaitu nyaman untuk semua golongan. Golongan-golongannya antara lain bagi kaum disabilitas, difabel, anak-anak, lansia, wanita hamil, dan lain sebagainya,” ucap Emil, sapaan akrabnya.
Untuk sementara, bus itu akan diujicobakan dengan rute Bandung-Jatinangor. Nantinya, di tahun 2021, Pemprov Jawa Barat akan menganggarkan untuk membelinya.
“Mungkin kita bisa membeli dari 5 sampai 20 (unit) dari anggaran provinsi. Nanti kita lihat dari anggaran kota/kabupaten seperti apa (kemampuannya untuk membeli),” jelasnya.
Pembelian yang dilakukan pemprov rencananya nanti akan dihibahkan ke kabupaten/kota. Setelah itu, kabupaten/kota diharapkan membeli sendiri. Sehingga, kelak akan banyak bus ramah disabilitas di Jawa Barat.
“Suatu hari (harapannya) semua bus itu mengalami proses upgrading dengan kemudahan seperti ini,” ucap Emil. (ors)