CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Kamis, 22 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Ventilator Ambu-Bag Airgency ITB Lolos Uji Kemenkes

admin
20 Mei 2020
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ventilator berbasis Ambu-Bag Airgency yang dikembangkan oleh tim dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung (ITB) telah lolos uji fungsi dan ketahanan dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan RI pada 11 Mei 2020. Alat tersebut selanjutnya akan diuji secara klinis.

Airgency adalah alat medis ventilator bertipe BVM (Bag-Valve-Mask) dengan fungsi resuscitator. Intinya adalah suatu kantong udara (bag) yang ditekan oleh dua capit (clamp) otomatis yang dikontrol dengan seksama, hingga dapat mencapai semua parameter ventilasi yang dibutuhkan pasien. Airgency versi 5.0 ini telah disempurnakan untuk dapat bekerja dengan handal, dengan tetap memperhatikan portabilitas, estetika, dan kemudahan dalam manufaktur.

Ventilator portabel berdimensi 22x24x37 cm untuk pasien COVID-19 ini menggunakan teknologi ambu-bag (kantong udara) yang diotomatisasi.  Sehingga tidak perlu lagi dipompa secara manual sebagaimana alat pada umumnya. Inovasi ini diperuntukkan bagi pasien yang berada dalam tahap tiga atau tahap paling kritis di mana pasien telah mengalami disfungsi paru-paru yang menyebabkan pasien tidak dapat bernapas dan membutuhkan alat bantu pernapasan. Saat ini Airgency telah melewati tiga jenis uji wajib bagi suatu peralatan medis baru, yakni uji fungsi untuk mengecek fitur yang ada  dalam system, uji keamanan sudut untuk memastikan alat dan fungsinya tidak membahayakan nakes dan pasien (seperti adanya sudut tajam), dan uji ketahanan/endurance, yaitu apakah bisa alat dioperasikan selama dua hari tanpa dimatikan. Uji yang wajib dilakukan selanjutnya adalah uji klinis.

Baca juga:   Optimisme Pemain Persib David da Silva Jelang Laga Kontra Dewa United

Tim yang mengembangkan alat tersebut diantaranya dari FTMD yaitu Dr. Yazdi I. Jenie, Dr. Djarot Widagdo, Christian Reyner M.T., Dr. Khairul Ummah, dan dari FSRD Muhammad Ihsan. Dalam proses perancangannya, tim bekerja sama dengan PT. BETA (Bentara Tabang Nusantara) dan melakukan koordinasi dengan tim dokter dari Universitas Padjadjaran dan Rumah Sakit Hasan Sadikin. Untuk tahap pengujian alat, tim juga berkoordinasi dengan dr. Reza Widianto Sudjud, Sp.An-KAKV, KIC, M.Kes dan dr Ike Sri Rejeki Sp An-KIC, M.Kes dari Fakultas Kedokteran Unpad.

Fitur-fitur dalam Ventilator Airgency Christian Reyner, Dosen FTMD ITB, menjelaskan fungsi utama Ventilator Airgency adalah menggantikan alat yang sebelumnya diperasikan manual. Keunggulan alat ini adalah memiliki system yang sederhana, dapat dioperasikan dengan mudah, dan biaya produksinya juga rendah. “Harapan kami setelah lolos uji klinis, sudah mendapat izin edar, kita bisa segera memproduksi alat ini dan mengedarkannya ke rumah sakit,” ujarnya, seperti dikutip Pasjabar dari siaran pers, Humas ITB, Selasa (19/5/2020).

Ia menerangkan, alat tersebut memiliki parameter untuk mengatur seberapa besar oksigen yang masuk ke dalam paru-paru pasien. Sebab, dijelaskan Reyner, setiap orang memiliki pola pernapasan dan kebutuhan oksigen yang berbeda. Sehingga dengan Ventilator Airgency, dokter bisa mengatur sesuai kondisi pasien. Pengaturan lainnya adalah inspiratory dan respiratory yaitu rasio antara jumlah oksigen yang diterima dan dikeluarkan. “Misalnya 1 : 2 atau 1: 3. Semua itu bisa diatur oleh dokter yang menangani pasien,” ujarnya.

Baca juga:   Uji Coba MBG: Biaya Rata-Rata Rp10.000 Per Porsi di Pulau Jawa

Fungsi selanjutnya adalah pengaturan bidang volume. Karena setiap pasien memiliki bidang volume udara yang juga berbeda, misalnya 300 ml, 400ml, 500ml, maka alat tersebut juga dapat disesuaikan dengan bidang volume pasien (kapasitas menerima oksigen). Selain itu, fitur lainnya yang tak kalah penting dalam alat tersebut adalah warning system yang akan mendeteksi adanya kegagalan fungsi alat dengan ditandai suara “beep”. “Misalnya, saat dioperasikan ada selang pernapasan yang terlepas maka alat akan berbunyi sebanyak empat kali ‘beep’, kemudian ada pendeteksi kebocoran halus, warning dalam kondisi low, high, over pressure yang berkaitan dengan kapasitas paru-paru dan tidal volume yang diberikan oleh dokter,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Ventilator Airgency ini juga dilengkapi sistem perpindahan sumber tenaga listrik otomatis dari AC ke baterai. Hal itu untuk mengantisipasi jika terjadi mati listrik, maka sumber listrik akan pindah menggunakan baterai dan alat tetap berfungsi tanpa terhenti. “Sistem kita bisa bertahan dengan baterai selama 3-4 jam,” ujarnya.

Selain itu, alat juga memiliki fitur lain yaitu bottle peep atau dikenal juga sebagai peep and exspiratory pressure. Fungsinya adalah untuk memastikan bahwa tekanan akhir paru-paru tidak boleh nol atau paru-paru pasien terlalu mengempis.

Persiapan Uji Klinis

Dalam wawancara tersebut, selain tim Humas ITB dan tim pembuat Ventilator Airgency, juga dihadiri oleh dr. Reza Widianto Sudjud, Sp.An-KAKV, KIC, M.Kes dari Fakultas Kedokteran Unpad. Ia menerangkan, uji klinis alat ini sudah disampaikan kepada Komite Medik di Kementerian Kesehatan. “Saat ini kita masih menunggu keputusan mengenai kelayakan uji klinis alat atau tidak untuk alat tersebut,” ujarnya.

  1. Reza mengatakan, Ventilator Airgency tidak akan diuji coba langsung ke pasien. Alasannya karena apabila dilakukan uji coba kepada pasien butuh izin dari keluarga pasien, sementara alat ini diperuntukkan bagi pasien yang berhenti napas atau kondisi kritis. “Rasanya tidak mungkin jika dilakukan pada pasien langsung. Oleh karena itu kita akan membandingkan Ventilator Airgency dengan ventilator yang dipompa oleh tangan manusia secara manual. Dan yang akan dinilai adalah tidal volume, tekanannya dll,” ujarnya.
Baca juga:   FOTO : Pemprov Jabar Tes SWAB Jurnalis

Saat uji klinis, alat Ventilator Airgency yang dibutuhkan adalah alat yang sudah dilakukan tes fungsi. Namun tidak hanya satu alat, tapi akan diuji dari beberapa alat yang sama sehingga bisa dipastikan bahwa ventilator ini bisa diperbanyak dan digunakan. Tempat uji klinisnya sendiri rencananya akan dilakukan di Laboratorium FK Unpad.

“Pembuatan alat ini adalah niat baik dari kita untuk saling menolong. Karena masing-masing orang ‘kan memiliki kemampuan berbeda, tapi tetap saling membantu. Tapi harapan saya, jangan hanya saat pandemi COVID-19, kita harus maju terus dalam produksi alat yang buatan kita sebagaimana yang diharapkan pemerintah,” ungkapnya. (*/tie)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: COVID-19ITBkemenkesventilatorVentilator Ambu-Bag Airgency ITB


Related Posts

peretasan situs PeduliLindungi
HEADLINE

Respons Kemenkes soal Dugaan Peretasan Situs PeduliLindungi

20 Mei 2025
Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran
HEADLINE

Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran

19 Mei 2025
Mahasiswa ITB Joki UTBK
HEADLINE

ITB Benarkan Salah Satu Joki UTBK Merupakan Mahasiswa Di Kampusnya

1 Mei 2025

Recommended

malam pergantian tahun baru

Perayaan Malam Pergantian Tahun Baru 2025

5 bulan yang lalu
Diprediksi 14,9 Juta Pemudik Bakal Masuk Jabar

Ridwan Kamil Klaim Mudik Terkendali

3 tahun yang lalu
klakson telolet

Operasi Klakson Telolet di Gedebage, Puluhan Pengendara Ditilang

8 bulan yang lalu
sosialisasi DP2KBP3A

Cegah Kekerasan Anak dan Narkoba, DP2KBP3A Kab Bandung Gelar Sosialisasi

3 bulan yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Harkitnas
PASJABAR

Harkitnas di Purwakarta: Ajakan Bersatu Menuju Indonesia Emas 2045

22 Mei 2025

PURWAKARTA, WWW.PASJABAR.COM - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 tingkat Kabupaten Purwakarta digelar dengan khidmat di Taman...

unpas

Isman Raih Doktor Ilmu Sosial Unpas, Kaji Strategi Penguatan BKK SMK

22 Mei 2025
ciro alves

Bojan Hodak Beberkan Alasan Ciro Alves Hengkang

22 Mei 2025
Sapi Kurban

Si Tatang, Sapi Kurban 1,3 Ton Asal KBB yang Menarik Presiden Prabowo

22 Mei 2025
timnas

Bojan Hodak Soal Tak Ada Pemain Persib di Skuad Timnas

22 Mei 2025

Highlights

Si Tatang, Sapi Kurban 1,3 Ton Asal KBB yang Menarik Presiden Prabowo

Bojan Hodak Soal Tak Ada Pemain Persib di Skuad Timnas

Tottenham Hotspur Juara Liga Europa 2025 Usai Kalahkan MU 1-0

SMK Pertanian Lembang Terima Bantuan

Diskusi Buku #66 Temu Sejarah : Teroka Jakarta dari Catatan Awal Portugis

FPMPI Dukung Program Pembinaan Karakter di Barak Militer

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.