BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Status PSBB Proporsional kota Bandung berakhir Jumat (26/6), diteruskan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
“Hari ini adalah hari terakhir pemberlakuan PSBB Proporsional tahap 2, dan kita memperoleh hasil yang cukup menggembirakan,” ujar Wali Kota Bandung Oded M. Danial kepada wartawan Jumat (26/6/2020).
Hal-hal yang berbeda dengan PSBB Proporsional adalah, jam operasional mall, toko modern, restoran, sampai 21.00. Tempat peribadatan bisa diisi sebanyak 50% dari kapasitas.
Kapasitas pembukaan ruang-ruang aktivitas masyarakat bisa di 50%. Namun ada beberapa sektor yang tidak diizinkan dulu, yaitu sektor pendidikan, car free day, tempat hiburan, olahraga (gym), dan bioskop.
“Kami menerima pengajuan pembukaan kebun binatang. Pihak kebun binatang sudah menyampaikan surat resmi kepada kami dan akan segera kami tindaklanjuti. Kami akan memastikan harus dilakukan simulasi dan menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Di sisi lain Pemkot Bandung memutuskan belum akan membuka taman. Pembukaan taman akan kami lakukan simulasi terlebih dahulu, SOP akan dibuat untuk diberlakukan agar aktivitas di taman tetap memenuhi standar kesehatan maksimal.
Pemkot Bandung juga akan mulai memperbolehkan ojek online untuk mengangkut penumpang dengan syarat memenuhi protokol kesehatan.
“Kami akan memanggil para operator ojek online untuk membahas tentang standar kesehatan yang diberlakukan. Dan ini diharapkan dipatuhi juga oleh ojek pangkalan,” tuturnya.
Sementara itu, untun jaring Pengamanan Sosial akan tetap diberikan sampai dengan bulan Juni 2020 dan jangka waktu proses penyalurannya yang akan diperpanjang.
Oded mangatakan bantuan yang bersumber dari APBD Kota Bandung pada Program Top Up BSN (DTKS) sudah terdistribusikan sebanyak 53.059 KK (91,74%) dari Jumlah Sasaran sebanyak 57.835 KK.
“Sedangkan untuk bantuan yang bersumber dari APBD Kota Bandung pada Program Bantuan Sosial Tunai Kota (DTKS dan Non DTKS) sudah terdistribusikan sebanyak 7.351 KK (58,62%) dari Jumlah Sasaran sebanyak 12.541 KK” paparnya.
Sedangkan untuk penambahan relaksasi dilakukan mengingat dari sisi ekonomi, Kota Bandung memang masih mengalami penurunan daya beli sekitar 30%. Keluarga dengan pendapatan tidak tetap yang terkena dampak paling besar, yakni hingga 80%.
Disinggung mengenai angka penambahan Kasus covid-19,Hari ini tren kasus positif menurun dari 5,6 orang per hari menjadi 2,2 orang per hari.
“Angka reproduksi kita berada di 0,53 berdasarkan hasil perhitungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,” tuturnya
Jumlah ruang isolasi di rumah sakit kita juga masih sangat memadai. Tempat tidur pada ruang isolasi di RS dan fasilitas lain terisi 118 tempat tidur (24,23%) dari total 487 tempat tidur. Angka tersebut menurun dari periode sebelumnya sebesar 32%. Hal ini menunjukkan perbaikan tingkat kesembuhan.
“Angka kesembuhan kita sebesar 62,98%, meningkat 13,4% dari periode sebelumnya. Sedangkan untuk pelaksanaan rapid test kita sudah mencapai 21.340 rapid test,” paparnya.
Ini berarti kita sudah mengetes 0,86% penduduk, melebihi standar 0,6%. Sedangkan pengetesan PCR sudah mencapai 0,42% atau 10.457 spesimen. Ke depannya, PCR akan terus kita tingkatkan karena 80 puskesmas sudah bisa melaksanakan pengetesan PCR dan hasilnya tetap diproses di BSL 2 milik Pemkot Bandung. (Put)