CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Ternyata Ini Penyebab Banjir Bandang Sukabumi Analisis dari BNPB

Yatti Chahyati
23 September 2020
Ternyata Ini Penyebab Banjir Bandang Sukabumi Analisis dari BNPB

PAsca banjir bandang Kab Sukabumi. (ist BNPB)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap hasil analisa terhadap peristiwa banjir bandang di Sukabumi. Apa hasilnya?

Sejauh ini, peristiwa itu mengakibatkan dua warga meninggal dunia. Selain itu, satu orang masih dalam proses pencarian. Secara umum, peristiwa itu berdampak pada 176 KK atau sekitar 525 jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 78 jiwa terpaksa mengungsi.

BNPB juga mencatat 127 rumah yang tersebar di 11 desa terdampak. Rinciannya, 34 unit rumah rusak berat, 23 rusak sedang, dan 70 rusak ringan. Lalu, apa yang menyebabkan banjir bandang cukup parah di sana?

Baca juga:   Ini Ciri Hewan Sehat di Jabar untuk Musim Kurban Idul Adha

“Berdasarkan analisa sementara yang dihimpun Pusdalops BNPB, wilayah kejadian banjir bandang Sukabumi merupakan dataran rendah yang berada di bawah kaki Gunung Salak dan dilalui beberapa sungai, yakni Sungai Citarik-Cipeucit dan Sungai Cibojong,” kata Kapusdatinkom BNPB Raditya Jati, Rabu (23/9/2020).

Dari hasil monitoring, kawasan tersebut juga merupakan daerah dengan indeks bahaya sedang hingga tinggi terhadap banjir bandang. Sehingga, secara gepgrafis wilayah tersebut memang dikategorikan rawan.

Baca juga:   BNPB Berikan Bantuan Untuk Korban Putting Beliung di Rancaekek dan Sumedang

Di sisi lain, berdasarkan pantauan GPM-NASA (inaWARE), dalam 24 jam terakhir sebelum kejadian, di wilayah utara Sukabumi mengalami curah hujan sedang-tinggi dengan intensitas hingga 120 mm. Akibatnya, massa air di daerah hulu menjadi semakin besar.

Di saat yang sama, kondisi wilayah sungai yang rusak dan banyak terjadi erosi serta sedimentasi, menyebabkan potensi terbentuk bendung alami. Ketika bendung alami tersebut menjadi besar dan terganggu keseimbangannya oleh intensitas hujan tinggi, bendung alami itu mengakibatkan limpasan air dan lumpur dalam jumlah besar dan cepat. Saat itulah terjadi banjir bandang.

Baca juga:   Banjir Bandang Rusak Jaring Apung Sebabkan Ribuan Ikan Mati

Apalagi, di lokasi kemungkinan terjadi akumulasi hujan dalam 24 jam terakhir sebelum kejadian. Seluruh air hujan tertamping di daerah hulu, kemudian meluap dan menghancurkan bendung alami.

“Dari hasil analisa tersebut, kesimpulan yang didapat bahwa meluapnya Sungai Citarik-Cipeucit dan Sungai Cibojong menjadi faktor utama penyebab terjadinya banjir bandang,” jelas Raditya. (ors)

 

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: banjir bandangbanjir bandang sukabumiBNPB


Related Posts

relokasi warga cipatat
HEADLINE

Jawa Barat Siapkan Relokasi Warga Cipatat Pascabencana Banjir

19 Maret 2025
banjir cipatat
HEADLINE

Banjir Bandang Hantam Cipatat, 142 Warga Terdampak

16 Maret 2025
Banjir Bandang, dan Lemahnya Aturan Tata Ruang
PASJABAR

Banjir Bandang, dan Lemahnya Aturan Tata Ruang

5 Desember 2024

Recommended

Sonny : Rawan Bocor, Pipa PDAM Sudah Tua

5 tahun yang lalu
Desa Wisata Semilir Serap 2.900 Lapangan Kerja Ditengah Pandemi

Desa Wisata Semilir Serap 2.900 Lapangan Kerja Ditengah Pandemi

4 tahun yang lalu
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat, Richard Eliezer alias Bharada E menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Hakim Vonis Bharada E Hukuman Penjara 1 tahun 6 Bulan, Lebih Ringan dari Vonis JPU

2 tahun yang lalu
Ratusan Pedagang Kaki Lima Unjuk Rasa di Balai Kota Bandung

Ratusan Pedagang Kaki Lima Unjuk Rasa di Balai Kota Bandung

1 tahun yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Bagnaia Tantang Marquez di MotoGP Thailand 2025
HEADLINE

Pernat: Bagnaia Masih Aman di Ducati

19 Mei 2025

www.pasjabar.com -- Kehadiran Marc Marquez di tim pabrikan Ducati pada MotoGP 2025 memang jadi sorotan besar. Namun...

Arsenal Siap Beri Guard of Honour untuk Liverpool

Arsenal Runner-Up Lagi, Arteta: Mimpi Belum Padam!

19 Mei 2025
AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

19 Mei 2025
Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

19 Mei 2025
Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

19 Mei 2025

Highlights

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran

Inter Gagal Menang, Juara Serie A Bisa Ditentukan Lewat Playoff

DPKP Bandung Pangkas Pohon Antisipasi Musim Hujan

Gol Telat Villarreal Akhiri Rekor Tak Terkalahkan Barcelona

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.