BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak 250 jurnal internasional dari beberapa negara asia, membahas tentang berbagai penanganan dan penanggulangan pandemic Covid-19, dalam konferensi internasional 3rd Bandung Annual International Conference (BAIC) 2020, yang diselenggarakan ketiga kalinya, oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Bandung (LPPM Unisba).
Konfrensi internasional Science and Technology Research Symposium (SiReS) untuk bidang ilmu sains dan Social Humanities Research Symposium (SoReS) untuk bidang sosial humaniora ini dilaksanakan secara virtual (online), Selasa (24/11/2020).
Menurut Ketua LPPM Unisba, Prof Dr Hj Atie Rachmiatie, M.Si, kegiatan BAIC merupakan salah satu dari bentuk akuntabilitas perguruan tinggi kepada masyarakat dalam aktivits penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Para dosen secara profesional memiliki kewajiban untuk menjalankan tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam penelitian yang sampai pada proses hilirisasi.
“Hilirisasi yang dimaksud bahwa, ketika riset yang sudah direncanakan dengan baik dan mengacu pada Prioritas Riset Nasional serta Roadmap riset perguruan tinggi, dapat menghasilkan publikasi ilmiah seperti, artikel di jurnal nasional/internasional bereputasi, buku ajar, buku referensi, HKI/Paten termasuk artikel yang didisseminasikan dalam international conference saat ini,” tuturnya.
Ia menyebutkan jika sesuai dengan kondisi dan keadaan serta acuan pemerintah, jika jurnal -jurnal yang ada saat ini diutamakan kepada penanganan dan penanggulangan Covid-19.
“Jadi dari sekitar 250 jurnal nasional dan internasional memangs ebagian besar dititik beratkan kepada penanganan COVID-19,” jelasnya.
Ia menambahkan jika kegiatan ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja dan performance jabatan fungsional dosen melalui publikasi hasil penelitian dan PKM, yang pada
ujungnya diharapkan dapat meningkatkan reputasi Unisba sebagai salah satu perguruan tinggi Islam yang unggul di Jawa Barat.
Penyelenggaraan 3rd BAIC 2020 tahun ini mengambil tema Inclusive Development for Sustainable Economic Growth and Human Welfare, dengan pembicara kunci (keynote speakers) adalah Dr.rer.pol Rangga Handika (Tokyo International University, Jepang), Assoc. Prof. Bongkosh Ngamsom Rittichainuwat (Siam University, Thailand), Prof. Dr. Atih Rohaeti Dariah, S.E, M.Si (Universitas Islam Bandung). Sedangkan tema SiReS 2020 adalah Innovation of Technology for developing Economic Growth and Human Welfare dan tema SoReS 2020 adalah Islam, Media and Education in the Digital Era.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 peserta dan partisipan yang datang dari berbagai kampus di Indonesia dan luar negeri (Thailand, Vietnam, Malaysia). Mekanisme pelaksanaan konferensi dan symposium, Sebagian online dan Sebagian offline. Pada kegiatan kali ini, acara pembukaan, plenary session dan parallel session dilaksanakan melalui zoom meeting. Namun, secara terbatas, ada kegiatan offline yang dilaksanakan di aula Unisba di Jalan Tamansari No 1 Bandung. Yang dihadiri oleh Rektor Unisba, ketua LPPM Unisba, para wakil rektor, dekan dan ketua lembaga di lingkungan Unisba, dengan menerapkan protocol Kesehatan yang ketat.
Sementara itu, Rektor Unisba, Prof. Dr. Edi Setiadi, S.H., M.H. menyebutkan jika jurnal penelitian yang dikelola Unisba di LPPM, sebagian besar memang dititik beratkan kepada penanganan COID-19. “Sesuai dengan DIkti melalui hibah penelitian yang menjadi prioritas adalah penanganan dan penanggulangan COVID-19,” jelasnya.
Ia berharap berbagai hasil risert dan penelitian tersebut bisa dimanfaatkan bukan hanya dunia pendidikan namun juga masyarakat. “Ada beberapa penelitian Unisba yang sudah diterapkan di dunia kedokteran dan masyarakat dalam penenganan COVID-19 ini, khususnya risert di bidang farmasi dan juga kedokteran,” papar Edi. (tie)