BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Rencana pembangunan Subang Metropolitan ditanggapi positif oleh anggota DPRD Provinsi Jabar Ridwan Solichin.
Politikus asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan pada intinya pembangunan sebuah kawasan bisa membuat efek positif terutama untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kalau dilihat target tujuannya. Rencana pembangunan Subang Metropolitan ini, sebenernya bisa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang terkoneksi dengan baik,” ujar Anggota Dewan dari Dalil Subang Majalengka Sumedang , belum lama ini.
Ridwan mengatakan harapannya, pembangunan ini juga bisa meningkatkan status daerah yang bersangkutan.
Di sisi lain, Ridwan mengatakan dalam pelaksanaannya harus diawasi sebaik-baiknya.
“Jangan sampai pembangunan yang kita harapkan untuk mensejahterakan jadi Bancakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kalau konsepnya bagus tentu bisa memajukan kawasan tersebut, namun jika tidak dilaksanakan dengan baik, hasilnya akan sama saja,” paparnya.
Lelaki yang akrab disapa RinSo ini mengatakan Sisi negatif dari rencana pembangunan ini, adalah kemungkinan masuknya pengaruh negatif dari luar. Misalnya, kenakalan remaja termasuk pergaulan bebas.
“Karenanya, pemimpin daerah yang bersangkutan harus disiapkan agar bisa menangkal pengaruh negatif tersebut,” tambah Ridwan.
Ridwan mencontohkan ketidak siapkan pemerintah saat menjadikan Jatinangor sebagai kawasan pendidikan. Menurut Ridwan, seharusnya, kawasan tersebut menjadi tempat menuntut ilmu bagi para mahasiswa.
Pada kenyataannya, sekarang kawasan tersebut menjadi ajang mendulang rupiah bagi para investor.
“Para pemilik modal berlomba-lomba membangun kost-an dengan standar tinggi. Ada juga yang membuat apartemen,” tuturnya.
Seharusnya dengan dijadikan nya Jatinangor sebagai kawasan pendidikan, bisa membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di sana.
“Misalnya, dengan menyewa kamar pada penduduk setempat. Atau memberikan bantuan modal kepada penduduk untuk membangun kost-an, sehingga bisa menambah penghasilan bagi mereka,” paparnya.
Untuk mencegah hal itu terjadi di kawasan Subang Metropolitan, Ridwan mengatakan Pemprov Jabar harus mempunyai pagar sebagai pengamanan. Ridwan mengatakan konsep pembangunan, visi dan misi harus jelas.
Salah satu pagar yang harus di siapkan adalah pembuatan Perda khusus kawasan tersebut.
“Dalam Perda tersebut harus diatur tata ruang untuk pembangunan kota metropolis. Selain itu juga harus diatur mengenai AMDAL (Analisisi Dampak Lingkungan,red),” terangnya.
Ridwan mengingatkan pemerintah untuk berdiskusi dengan semua stakeholder. Termasuk di antaranya, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Subang Smartpolitan sendiri merupakan satu dari 13 kota baru di Rebana Metropolitan. Pada 2030, kawasan Rebana Metropolitan, termasuk Kabupaten Subang di dalamnya, diproyeksikan akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru. (Put)