BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akhirnya menjawab keluhan dari beberapa pimpinan daerah baik itu provinsi maupun kab/kota beberapa waktu ini yang merasa data dari daerah tidak sinkron dengan data yang dipublikasikan secara nasional.
Diungkapkan Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, dalam siaran pers yang diterima pasjabar dijelaskan jika sejak awal penyebaran Covid-19 di Indonesia, BNPB membantu dalam penyebarluasan data nasional, seperti angka jumlah konfirmasi positif, sembuh atau pun kematian. Penyajian data Covid-19 ini dapat membantu publik dalam memahami situasi pandemi di Indonesia.
“Data Covid-19 yang disajikan BNPB merupakan data olahan dari wali data kesehatan, khususnya Covid-19. Sumber data berupa tabel yang digunakan BNPB berasal dari NAR atau _new all records_ yang dikelola kementerian terkait. Selanjutnya BNPB mengolah data tersebut menjadi infografik dan menyebarluaskan kepada media massa maupun publik,” paparnya, Minggu (19/12/2021).
DIjelaskannya, alur yang berlaku sebelum BNPB menyajikannya melalui laman www.bnpb.go.id maupun kanal jejaring sosial. Pertama sumber data dari NAR yang dikelola Kementerian Kesehatan memunculkan tabel kondisi harian Covid-19 di tanah air. Ini berupa tabel rilis, urutan dan hasil pemeriksaan Covid-19. Kemudian BNPB mengolah data tersebut menjadi infografik. Setelah proses ini, BNPB selanjutnya membagikan melalui jejaring sosial whatsapp group media massa, laman covid19.go.id, bnpb.go.id dan telegram data bencana Indonesia.
Oleh karenanya, Abduk berharap para pemimpindaerah bisa segera berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan agar data nasional bisa sesuai dengan kondisi aktual di daerah, maupun sebaliknya.
“Melalui penyajian data-data Covid-19 nasional ini, BNPB dan Satgas Penanganan Covid-19 berharap publik dapat mengikuti perkembangan kasus dan memahami situasi pandemi di Indonesia. Di samping itu, masyarakat dapat selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi yang saat ini masih berlangsung di Tanah Air,” katanya. (*/tie)