CLOSE ADS
CLOSE ADS
Advertisement
PASJABAR
No Result
View All Result
Jumat, 3 Februari 2023
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASJABAR

Ridwan Kamil Wisuda 1.249 Petani Milenial, Mayoritas Berusia 30 Tahunan

Yatni Setianingsih
Jumat, 25 Maret - 07:34:10
Ridwan Kamil Wisuda 1.249 Petani Milenial, Mayoritas Berusia 30 Tahunan

1.249 petani milenial di wisuda (foto : Humas Pemprov Jabar)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BOGOR, WWW.PASJABAR.COM — Sebanyak 1.249 petani milenial Angkatan I Program Petani Milenial diwisuda secara luring dan daring, di kampus Institut Pertanian Bogor, Kabupaten Bogor, Kamis (24/3/2022). Wisuda dilakukan langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

“Setelah satu tahun dimulai 20 Maret 2021 lalu, hari ini dari sekian banyak yang mengikuti Program Petani Milenial diwisuda sebanyak 1.249 orang,” ujar Ridwan Kamil.

Kang Emil, sapaan akrabnya, tak memungkiri, selama perjalanan satu tahun ini banyak terjadi dinamika, hingga menyebabkan sebagian petani milenial tidak cukup berhasil. Seperti adanya kendala akses ke perbankan karena tak memenuhi persyaratan, salah komoditas, hingga gagal panen. Namun sebanyak 1.249 petani milenial inilah yang membuktikan konsistensinya dan pantang menyerah.

“Mengapa segini, artinya ada yang berhasil ada yang tidak karena menyerah di perjalanan, urusan akses ke perbankannya tidak memadai, ada yang salah komoditas, dan gagal panen. Tapi yang berhasil ini membuktikan mereka konsisten,” tutur Kang Emil.

Baca juga:   Jabar Kekurangan Pasokan Madu

Peserta yang mengikuti wisuda ini adalah peserta yang memiliki pendapatan minimal, setara upah minimum kabupaten/kota di lokasi usaha.

Berbagai macam latar belakang peserta yang ikut dalam program ini hingga inaugurasi, mulai dari mereka yang berlatar belakang keluarga petani, juga ada sarjana non-pertanian seperti psikologi, sastra, mahasiswa, dosen,  seniman, maupun ibu rumah tangga.

Peserta yang diwisuda sebagian besar peserta laki-laki 88 persen, sedangkan peserta perempuan 12 persen.

Dari kategori umur, untuk usia 19-24 tahun 19 persen, usia 25-29 tahun 26 persen, dan paling banyak peserta di usia 30-39 tahun yang mencapai 55 persen.

Kang Emil menegaskan, bahwa petani milenial bukan program karpet merah, yang secara instan bisa langsung menghasilkan keuntungan tanpa rintangan.

Baca juga:   2.688 Peserta SBMPTN 2022 Diterima di Unpad

Program ini diibaratkan pendakian gunung yang harus selalu didampingi pemerintah lewat pelatihan, anggaran, lahan, teknologi, sampai pemasaran.

“Saya bilang program ini bukan program karpet merah yang bisa langsung sukses, melainkan program mendaki gunung yang didampingi pemerintah melalui pelatihan, anggaran, lahan, peralatan, dan pemasaran,” jelasnya.

Kendati demikian, Kang Emil optimistis, di tahun-tahun berikutnya jumlah petani milenial yang berhasil dan diwisuda akan semakin bertambah. Tentunya dengan diiringi evaluasi di sektor yang kurang.

“Jadi ada keberhasilan ada juga kekurangsempurnaan yang terus kita perbaiki. Tapi saya optimistis, boleh dicek dengan provinsi lain yang paling produktif melahirkan anak muda kembali bertani di desa adalah Jabar,” tutur Kang Emil.

Ia pun meyakini, dengan konsistensi Program Petani Milenial, ke depan usia petani di Jabar bisa digantikan oleh generasi muda di bawah usia 40 tahun. Saat ini 70 persen petani di Jabar rata-rata berusia 70 tahun.

Baca juga:   KKPT FISIP Unpas Akan Gelar Webinar Strategi Pelaku Ekraf di Era Pandemi

“Dengan konsistensi maka usia petani yang saat ini 70 persennya sudah lansia bisa digantikan oleh generasi baru yang dibawah 40 tahun,” katanya.

Regenerasi petani pun kini sudah terlihat dari penggunaan teknologi pengolahan pertanian hingga pemasaran yang tak ditemui pada petani lansia.

“Saat ini terlihat petani muda sudah mulai pakai teknologi, menyiram tanaman menggunakan handphone, penjualan dengan e-commerce, ini tidak terjadi di generasi orang tuanya,” jelas Kang Emil.

Penguasaan teknologi pertanian ini menjadi bukti bergesernya kesejahteraan yang didominasi perkotaan ke perdesaan.

“Saya optimistis, program Petani Milenial dipadukan dengan desa digital, kesejahteraan akan bergeser tak hanya didominasi oleh pekerjaan di kota, melainkan juga di desa asal menguasai teknologi,” ujarnya. (*/ytn)

Print Friendly, PDF & Email
Editor:
Tags: Petani milenialpetani muda


Related Posts

Disperindag Jabar Serahkan Fasilitasi Kekayaan Intelektual Bagi Petani Milenial Dan IKM
PASJABAR

Disperindag Jabar Serahkan Fasilitasi Kekayaan Intelektual Bagi Petani Milenial Dan IKM

Kamis, 29 Desember - 14:18:49
Gerai Petani Milenial Sudah Mejeng di Stasiun Kereta Api Hingga Mal
PASBANDUNG

Gerai Petani Milenial Sudah Mejeng di Stasiun Kereta Api Hingga Mal

Sabtu, 10 Desember - 11:00:26
Lepas Gaji Rp12 Juta di Jakarta, Opik Jadi Petani Jamur Tiram
PASBISNIS

Lepas Gaji Rp12 Juta di Jakarta, Opik Jadi Petani Jamur Tiram

Senin, 14 November - 07:00:14

Recommended

Candu Itu Bernama Kemenangan

Candu Itu Bernama Kemenangan

2 tahun yang lalu
Sampai 21 Agustus, Yuk Ikuti Lomba “Melodi Kemerdekaan”

Sampai 21 Agustus, Yuk Ikuti Lomba “Melodi Kemerdekaan”

6 bulan yang lalu
Lima Titik Vaksinasi COVID-19 di Jalur Mudik Cianjur

Posko Siaga Daerah Rawan Bencana Alam Didirikan Polresta Cirebon

3 bulan yang lalu
DPRD Jabar Prihatin Kondisi Kantor Cabang ESDM

DPRD Jabar Prihatin Kondisi Kantor Cabang ESDM

2 tahun yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Besok! Hot Isu KUHP Nasional Dikupas dalam Seminar Angrahatana Pasundan Moot Court
Uncategorized

Besok! Hot Isu KUHP Nasional Dikupas dalam Seminar Angrahatana Pasundan Moot Court

Kamis, 2 Februari - 15:00:17

BANDUNG, WW.PASJABAR.COM-- Angrahatana Pasundan Moot Court akan menggelar seminar "Hot Isu KUHP Nasional dan Proses Beracara Pada...

Bupati Bandung Hadiri Pelatihan Peningkatan SDM Satpol PP

Bupati Bandung Hadiri Pelatihan Peningkatan SDM Satpol PP

Kamis, 2 Februari - 14:34:09
PN Bandung Kembali Gelar Sidang Perkara Kasus Pengatas Namakan Lahan

PN Bandung Kembali Gelar Sidang Perkara Kasus Pengatas Namakan Lahan

Kamis, 2 Februari - 14:26:23
Polresta Bandung Siap Amankan Perayaan HUT TVRI Jabar ke 36

Polresta Bandung Siap Amankan Perayaan HUT TVRI Jabar ke 36

Kamis, 2 Februari - 13:59:34
Soal Tuntutan dan Replik JPU Terhadap Bharada E, Begini Kata LPSK

Soal Tuntutan dan Replik JPU Terhadap Bharada E, Begini Kata LPSK

Kamis, 2 Februari - 12:28:53

Highlights

Polresta Bandung Siap Amankan Perayaan HUT TVRI Jabar ke 36

Soal Tuntutan dan Replik JPU Terhadap Bharada E, Begini Kata LPSK

Pemerintah Siapkan Sejumlah Kebijakan Utama Hadapi Potensi Krisis Global

Penyesuaian Tarif Pelayanan Air Minum di Kota Bandung Batal

Minyakita Langka, Disdagin Kota Bandung: Pasokan Hanya 20 Persen dari Normal

Angka Kematian Bayi di Jabar Turun Signifikan dalam Rentang 50 Tahun Terakhir

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.