JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Jokowi melaksanakan Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Istiqlal pada Minggu (10/7/2022).
Pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal pada tahun ini merupakan yang perdana pascapandemi Covid-19.
Tahun ini, Masjid Istiqlal membolehkan 150 ribu orang untuk melaksanakan salat Id. Jamaah melaksanakan salat hingga lantai 4 Masjid Istiqlal.
Shalat Idul Adha dimulai pukul 07.00 WIB dipimpin oleh imam Salim Ghazali. Adapun khotbah disampaikan oleh Ketua Badan Wakaf Indonesia Pusat, KH Mohammad Nuh. Idul Adha tahun ini mengangkat tema “Semangat Gotong Royong Perkuat Sendi Kebinekaan”.
Selain dihadiri oleh masyarakat, shalat Id juga akan diikuti oleh para pimpinan lembaga negara, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, para duta besar negara sahabat dan pejabat pemerintah.
Bersama Presiden Jokowi, hadir pula antara lain Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang juga adik ipar Presiden Jokowi, Anwar Usman, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno.
Lalu, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali.
Kemudian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan pejabat lainnya.
Sebelum salat Idul Adha dilaksanakan, takbir dan tahlil terus dilantunkan.
Presiden Jokowi mengenakan jas abu-abu, kemeja putih, sarung warna merah dan hitam serta kopiah hitam. Dia mengambil tempat di baris paling depan di samping Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Pemotongan Hewan Kurban
Pada Idul Adha tahun ini, Presiden Jokowi juga menyerahkan hewan kurban di Masjid Istiqlal berupa seekor sapi berjenis Simental dengan bobot 1 ton.
Pemotongan hewan kurban di Masjid Istiqlal akan dilaksanakan pada Senin (11/7) pagi. Perolehan hewan kurban di Masjid Istiqlal pada tahun ini adalah sapi 32 ekor dan kambing 16 ekor.
Tidak hanya di Masjid Istiqlal, sebelumnya Presiden Jokowi juga menyerahkan bantuan kemasyarakatan berupa hewan kurban di 34 provinsi di Indonesia.
“Tiga puluh empat provinsi, kalau ditanya posisi di provinsi mana, kami minta dari para gubernur yang menentukan lokasi-lokasinya,” kata Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Jakarta, Jumat (8/7/2022).
Setiap provinsi, tambah Heru, akan mendapatkan seekor sapi kurban dengan berat sekitar 800 Kg hingga 1 ton dari Presiden Jokowi.
“Per provinsi satu (sapi kurban), beratnya kurang lebih kami harapkan 800 kilogram sampai 1 ton. Ada yang tadi di daerah NTB (Nusa Tenggara Barat) itu 1,4 ton, itu batasannya. Di bawah Batasan yang kami tetapkan, kami berikan dua ekor sapi,” jelasnya.
Sapi-sapi kurban tersebut akan diberikan ke masjid yang telah ditunjuk oleh gubernur di masing-masing provinsi, katanya.
“Terkait prosesnya bagaimana dan kami ketahui isunya saat ini PMK (penyakit mulut dan kuku), kami bersama para gubernur menjaga itu supaya semua sapi-sapi kurban itu sesuai dengan karakter kesehatan yang sudah ditetapkan kementerian terkait,” tambahnya.
Sapi kurban dari Presiden Jokowi tersebut sudah melewati pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan dilakukan oleh pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, Kementerian Agama, dan Dinas Pertanian setempat.
“Yang berikutnya adalah kapan (hewan kurban) itu diserahkan sampai kepada masjid yang dituju. Tadi pagi kami sudah berkoordinasi dengan para gubernur. Hampir semua provinsi itu diserahkan oleh gubernur langsung dan ada beberapa oleh wakil gubernur,” katanya.
Selain hewan kurban pemberian Presiden, Heru mengatakan para gubernur di setiap provinsi juga akan memberikan sapi kurban sebagai pendamping sapi dari Presiden.
“Maksudnya, ketika Bapak Presiden memberikan sapi, lantas ada 30 sampai 48 atau 50 sapi dari gubernur dan jajarannya. Tentunya, seperti di Kalimantan dan Sulawesi, ada kendala-kendala penyampaian ke titik-titik lokasi. Ada satu atau dua daerah akan dilakukan prosesi pemotongan di hari kedua,” ujarnya.
Penetapan Idul Adha
Meski Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Ahad (10/7), Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 10 Zulhijah 1443 H pada Sabtu (9/7) berdasarkan hasil perhitungan wujudul hilal yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.
Perbedaan Hari Raya Idul Adha itu terjadi karena dari 86 titik di seluruh provinsi Indonesia, para pemantau tidak melihat hilal. Menurut sidang isbat Kemenag, dengan ditetapkannya 1 Zulhijah pada 1 Juli 2022. Maka Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah jatuh pada Minggu. (ran)