Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Mahalnya harga kacang kedelai di tingkat produsen, membuat pengrajin oleh-oleh tempe goreng, di Kosambi Kota Bandung, menjerit.
Semakin mahalnya harga kedelai di tingkat produsen, para penjual pun terpaksa menaikan harga jual tempe goreng, dari awalnya empat puluh ribu kini menjadi lima tujuh puluh ribu rupiah perkilogram.
Saat ini harga jual kacang kedelai sudah tembus empat belas ribu rupiah perkilogram.
Selain harga kedelai yang mahal, bahan baku pembuatan tempe goreng seperti minyak goreng, dan juga tepung ikut mengalami kenaikna harga.
Hal ini menyebbakan para pedagang mengalami penurunan omzet hingga empat puluh persen.
Untuk mengakalinya, para pengrajin tempe goreng mempertipis irisan tempe serta mempertebal tepung.
Hal ini di lakukan untuk menghindari gulung tikar di tengah bahan baku melambung.
Menurut salah seorang pengrajin oleh-oleh, biasanya dirinya dapat memproduksi oleh oleh hingga seratus papan tempe, namun saat ini hanya dapat memproduksi lima puluh papan tempe dikarenakan harga satu papan sudah tembus tiga belas ribu rupiah.
Dengan tingginya tempe di pasaran,para pengrajin tempe goreng berharap agar pemerintah bisa menstabilkan harga kedelai di tingkat produsen agar dapat bisa di jangkau masyarakat kecil. (Uby)