BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof Dr. H.M Didi Turmudzi M.Si, berdukacita atas wafatnya tokoh Sunda Tjetje Hidayat Padmadinata, pada Rabu (9/11/2022) di RSHS Bandung.
“Paguyuban Pasundan turut beruka cita dan sangat merasa kehilangan seorang sosok pejuang Sunda, Pahlawan Sunda yang merupakan tokoh pejuang untuk Sunda,” papar prof Didi, usai melayat ke rumah duka di Jalan Sagitarius No.01 RT 06/RW 09 Kota Bandung.
Didi menyebutkan, jika Tjetje adalah sosok fighter, sosok petarung, pemberani pantang menyerah dalam berbagai hal terutama dalam memperjuangkan Sunda dan Indonesia.
“Tentunya almarhum harus menjadi insiprasi untuk generasi muda Sunda untuk meneladani beliau, dia adalah orang jujur, ikhlas dan selama hidupnya berjuang untuk Sunda dan Indonesia. Selamat jalan kang Cece, semoga Almarhum mendapat tempat terbaik pada Allah SWT,” tuturnya.
Tjetje Hidayat Padmadinata merupakan sosok yang dikenal aktif dalam dunia politik dan juga kesundaan. Pria asal Tatar Pasundan kelahiran 22 Juni 1933, ini sejak muda mencurahkan tenaga dan pikirannya pada aspek nasionalisme dan perkembangan politik kontemporer dalam berbangsa dan bernegara.
Selain tercatat sebagai aktivis ia juga merupakan Budayawan Sunda, Tjetje aktif menulis sejak 1960 sebagai sastrawan, kolumnis, dan jurnalis. Tulisannya umumnya terkait dengan komitmennya terhadap masalah kenegaraan dan politik, baik lokal, nasional, regional, maupun internasional. Selain sekolah formal, dia juga seorang otodidak sejati dan sejak muda rajin ”memungut” ilmu dari banyak tokoh besar pada masa pergerakan, seperti Raden Adipati Arya Wiranatakusumah, Ema Bratakusumah, Sukanda Bratamanggala, Mayjen Suwarto, dan Zulkifli Lubis.
Di Indonesia Tjetje dikenal sebagai pengkaji ilmu politik, politisi multitalenta, sekaligus politikus yang teguh dalam memelihara integritas atas dasar moralitas dan budaya adiluhung. (ave/tie)