CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Minggu, 16 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASHIBURAN

Tingkatkan Literasi Anak, Permainan Engklek Dimodifikasi

Nurrani Rusmana
6 Januari 2024
Tingkatkan Literasi Anak, Permainan Engklek Dimodifikasi

Permainan engklek dimodifikasi oleh Tim peneliti Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. (Foto: unpad.ac.id)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Permainan engklek dimodifikasi oleh Tim peneliti Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan literasi anak dengan menyenangkan.

Tim peneliti yang terdiri atas Dr. Taufik Ampera, M. Hum., Nani Darmayanti, M. Hum., Ph.D., dan Inu Isnaeni Sidiq, M.A., Ph.D. memberi nama permainan engklek modifikasi dengan “Engklek Rancagé”.

“Perbedaan dengan permainan engklek tradisional yaitu dalam permainan engklek modifikasi terdapat gambar-gambar dan muatan materi yang dapat meningkatkan literasi para pemain, keterampilan bercerita atau mendongeng, bernyanyi, mewarnai dan menggambar, termasuk bermain peran,” kata Taufik selaku ketua tim peneliti yang dilansir Pasjabar dari unpad.ac.id pada Sabtu (6/1/2024).

Modifikasi Sesuai Umur

Taufik menjelaskan, modifikasi permainan engklek dibuat berdasarkan dua kelompok umur yang disesuaikan dengan perkembangan literasi anak, yaitu untuk usia 5-6 tahun dan 7 tahun ke atas.

Untuk anak usia 5-6 tahun, modifikasi permainan engklek dilakukan dengan menambahkan huruf dan angka pada setiap kotak. Hal ini bertujuan untuk memberikan stimulus kepada anak-anak tentang literasi membaca awal. Selain itu, permainan ini juga dapat menambah kosa kata anak-anak tentang berbagai hal yang ada di sekelilingnya.

Baca juga:   Strategi Indonesia Bebas Karies

Modifikasi permainan engklek untuk anak usia 5-6 tahun dilengkapi buku saku yang berisi tentang berbagai gambar yang umumnya dikenal anak, lagu anak, dan puisi anak.

“Selain pengembangan aspek bahasa dalam menstimulasi, dapat juga dikembangkan aspek lainnya seperti aspek moral dan agama, motorik, seni, sosial emosional dan kognitif anak,” jelas Taufik.

Untuk anak usia 7 tahun ke atas, modifikasi permainan ini dilakukan dengan cara menambahkan gambar-gambar pada setiap kotak sesuai dengan tema, seperti berbagai jenis hewan, bunga, alat transportasi, dan benda-benda ruang angkasa pada setiap bidang permainan. Tujuannya untuk meningkatkan literasi dan menggali potensi anak.  Permainan juga dilengkapi buku ensiklopedi anak yang bersifat tematik.

“Modifikasi engklek bukan hanya berfungsi untuk mengembangkan aspek perkembangan sosial dan emosional, melainkan juga untuk mengembangkan budaya literasi, aspek kognitif, dan keterampilan bercerita (mendongeng), bernyanyi, menari dan berpuisi.” ungkap Taufik.

Cara Bermain Engklek Rancagé

Terkait cara bermain, Taufik menjelaskan bahwa bermain Engklek Rancagé tidak banyak berbeda dengan permainan engklek tradisional.

“Cara melempar gaco dan melompat pada setiap bidang tetap sama dengan permainan engklek tradisional. Perbedaannya pada saat pemain gagal melempar gaco atau gaco keluar bidang permainan, serta pemain gagal melompat dalam melewati setiap bidang, maka pemain harus memilih salah satu kartu yang disediakan,” jelas Taufik.

Baca juga:   UKM PIK-PAS STKIP Pasundan Wadah Aspirasi dan Keluh Kesah Mahasiswa

Terdapat kartu bernomor 1,2,3 dan 4 yang masing-masing memiliki instruksi yang berbeda. Kartu nomor (1) tentang deskripsi gambar pada setiap kotak. Kartu nomor (2) tentang lagu setiap gambar pada setiap kotak. Kartu nomor (3) tentang dongeng atau puisi setiap gambar pada setiap kotak. Kartu nomor (4) tentang keterampilan menggambar atau mewarnai.

“Jika pemain memilih kartu nomor 2 maka pemain harus bernyanyi sesuai dengan gambar, misalnya menyanyikan lagu Naik Kereta Api. Jika pemain memilih kartu nomor 3 maka pemain harus mendongeng atau bercerita tentang gambar yang ada dalam kotak, misalnya dongeng Ayam Jago yang Cerdik, dan seterusnya. Setelah pemain melakukan kegiatan sesuai dengan kartu yang dipilihnya, permainan enklek dilanjutkan kembali pada pemain berikutnya,” jelas Taufik.

Teknik Belajar Melalui Bermain

Melalui modifikasi engklek, tim peneliti menawarkan teknik belajar melalui bermain. Belajar melalui bermain merupakan satu teknik pengajaran dan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kesan kepada anak sejak usia dini. Dengan melalui teknik ini juga akan memberikan kesenangan dan kepuasan kepada mereka dalam suatu kegiatan yang dipelajarinya.

Baca juga:   Pengembangan Teknologi Pangan TP Unpas MoU dengan PT Sagala

Modifikasi permainan engklek telah disosialisasikan dan diujicobakan pada workshop “Modifikasi Permainan Tradisional Engklek untuk Meningkatkan Literasi Anak” pada 4 November 2023 di Aula Gedung B Fakultas Ilmu Budaya Unpad. Acara ini diikuti oleh 160 orang guru Taman Kanak-Kanak dari Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)- PGRI Kecamatan Karawang Barat.

Turut Melestarikan Budaya

Dikatakan Taufik, permainan engklek dipilih karena tim melihat bahwa saat ini permainan tradisional, khususnya permainan engklek mulai tergeser dengan permainan modern berbasis teknologi.

“Untuk itu perlu dilakukan modifikasi terhadap permainan engklek agar mampu bersaing dengan permainan modern berbasis teknologi yang terkadang hanya bersifat individual sosial dan pasif.” ujar Taufik.

Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwa modifikasi permainan tradisional dapat menjadi salah satu solusi untuk membuat permainan tradisional kembali eksis dan tidak menghilangkan nilai budaya dan karakternya.

“Mudah-mudahan hasil modifikasi permainan engklek ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan literasi anak atau para pemain. Serta dapat memberikan sumbangan dalam pemajuan kebudayaan, khususnya pemajuan objek kebudayaan permainan tradisional,” harapnya. (*/ran)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Nurrani Rusmana
Tags: engklekEngklek RancageLiterasiunpad


Related Posts

Berhasil Wakili Jabar, Salsa Raih Penghargaan Karya Terbaik di Ajang Essay Competition Nasional
PASPENDIDIKAN

Berhasil Wakili Jabar, Salsa Raih Penghargaan Karya Terbaik di Ajang Essay Competition Nasional

15 Oktober 2025
Kekayaan Intelektual Kini Bisa Jadi Agunan Bank, Angin Segar bagi Kreator
PASNUSANTARA

Kekayaan Intelektual Kini Bisa Jadi Agunan Bank, Angin Segar bagi Kreator

6 Oktober 2025
Penerbit Independen, Kuasa Penulis, dan Masa Depan Literasi Indonesia
PASKREATIF

Penerbit Independen, Kuasa Penulis, dan Masa Depan Literasi Indonesia

27 Agustus 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

TB Hasanuddin Deddy Corbuzier
HEADLINE

TB Hasanuddin: Pengiriman Pasukan ke Gaza Harus Sesuai Hukum Internasional

16 November 2025

JAKARTA, WWW. PASJABAR. COM -- Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin memberikan respons...

jadwal motogp valencia 2025

Jadwal Lengkap MotoGP Valencia 2025: Pekan Penutup Musim

15 November 2025
Jorge Martin

Jorge Martin Pilih Bermain Aman di Hari Pertama MotoGP Valencia

15 November 2025
PUBG Mobile Balenciaga

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

15 November 2025
Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

15 November 2025

Highlights

PUBG Mobile Gandeng Balenciaga Hadirkan Konten Fesyen Eksklusif

Teh Herbal Dinilai Efektif Bantu Tubuh Hadapi Polusi Udara

OnePlus 15 Hadirkan Desain Baru dan Sistem Kamera Internal

Film Dopamin Raih Antusiasme Tinggi dan Jadi Perbincangan Penonton

DPMKP Ingatkan Risiko Kebakaran Tetap Tinggi Meski Sudah Hujan

Minangkabau & International Culinary Expo 2025 Ramaikan Bandung

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.