BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Barat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“DPP memberi kebebasan untuk melakukan komunikasi dengan partai politik lain termasuk dengan PKS. Jadi semuanya masih terbuka kemungkinan untuk bekerja sama pada pilkada mendatang utamanya di Jawa Barat dan Kota Bandung juga Kota Cimahi,”kata Ono Surono usai menghadiri diskusi hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk ‘ Menguji Popularitas dan Peta Politik Kota Bandung dan Cimahi, Rabu(29/5/2024).
Meski begitu, Ono mengaku bahwa PDI Perjuangan dan PKS memiliki ideologi yang berbeda dalam menjalankan partai masing-masing.
“PDI Perjuangan ideologinya Pancasila, PKS Islam. Tapi ada kesamaan antara kedua partai politik, PDI Perjuangan mengurus marhaenis sementara PKS mengurus dhuafa. Target kita sama, bagaimana agar rakyat Indonesia makmur dan sejahtera,” tegasnya.
Lebih lanjut Ono menjelaskan, meski secara anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) berbeda dalam menjalankan partai. Namun, kedua partai politik pasti mempunyai tujuan yang sama. Sehingga, tak menutup kemungkinan PDI Perjuangan dan PKS menjalin kerja sama pada perhelatan pilkada mendatang.
“Walaupun PKS ideologinya Islam, tapi pasti ada kesamaan-kesamaan dengan PDI Perjuangan. Terlebih nasionalis-religius ini sudah terbangun sejak Indonesia berdiri bahkan sebelumnya. Justru kekuatan nasionalis-religius ini yang membuat Indonesia tetap berdiri hingga sekarang. Selama sepakat Indonesia dengan ideologi Pancasila tetap berdiri tegak, maka kerja sama bisa berjalan,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPW PKS Jawa Barat Haru Suandharu, menurutnya, masih banyak persoalan yang dihadapi masyarakat khususnya di Kota Bandung dan Cimahi, seperti kebutuhan pokok, lapangan kerja maupun kesehatan. Seluruh persoalan ini tidak bisa dituntaskan sendirian, perlu kerja sama semua pemangku kepentingan.
“Ya kita terus melakukan komunikasi dengan semua partai politik, karena persoalan di Kota Bandung juga Cimahi tidak bisa diselesaikan sendirian harus bersama-sama,” ujar Haru.
Haru menyebut, walaupun dari hasil survei yang dirilis IPO telah muncul nama-nama kandidat walikota Bandung maupun Cimahi, belum ada koalisi permanen yang dibentuk oleh partai politik untuk menghadapi pilkada serentak mendatang.
“Belum ada koalisi permanen di Kota Bandung dan Cimahi walaupun penjajakan sudah, obrolan-obrolan sudah. Dan untuk PKS tidak ada yang tidak bisa berkoalisi. Jadi dengan PDI Perjuangan, saya kira memungkinkan ada koalisi baik di Kota Bandung atau pun Kota Cimahi, bahkan juga di kabupaten/kota di Jawa Barat,” tandasnya.(rif)