CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASBANDUNG

Mengintip Kemegahan Gedung Merdeka, Ikon Arsitektur Art Deco di Nusantara

Tiwi Kasavela
9 Juli 2024
Mengintip Kemegahan Gedung Merdeka, Ikon Arsitektur Art Deco di Nusantara

Mengintip Kemegahan Gedung Merdeka (Foto : tiwi/Pasjabar)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Gedung Merdeka, sebuah bangunan ikonik yang menjadi saksi bisu dari Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, terus memancarkan pesonanya sebagai salah satu landmark bersejarah di Indonesia.

Gedung ini tidak hanya menyimpan kenangan penting bagi bangsa Indonesia, tetapi juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan pariwisata yang memukau ribuan pengunjung setiap tahunnya.

Menjelang KAA pada 7 April 1955, Presiden Sukarno memeriksa gedung-gedung yang akan digunakan untuk konferensi tersebut. Salah satu gedung yang diperiksa adalah Gedung Concordia, yang kemudian diubah namanya menjadi Gedung Merdeka.

Gedung Concordia, yang berdiri sejak tahun 1895, awalnya berfungsi sebagai tempat pertemuan Societeit Concordia, perkumpulan orang-orang Eropa, terutama Belanda, yang tinggal di Bandung dan sekitarnya.

Pada tahun 1921, bangunan ini dirombak oleh arsitek terkenal C.P. Wolff Schoemaker dengan gaya Art Deco, menjadikannya gedung pertemuan super club paling mewah di Nusantara.

Baca juga:   Fly Over Pelangi Ubah Nama Jadi Jaksa Agung R. Seoprapto

Pada tahun 1940, arsitek A.F. Aalbers merenovasi bagian sayap kiri gedung dengan gaya arsitektur International Style. Saat pendudukan Jepang, gedung ini berganti nama menjadi Dai Toa Kaikan dan digunakan sebagai pusat kebudayaan.

Arsitektur Gedung Merdeka mencerminkan era dan budaya saat itu dengan gaya Art Deco yang anggun dan ultramodern. Aktivitas yang dilakukan di gedung ini mencerminkan gaya hidup Eropa, seperti tari balet, dansa, konser musik, teater, dan pameran.

“Arsitektur Gedung Merdeka sangat mewakili kemewahan dan fungsionalitas pada masanya,” jelas Edukator Museum KAA, Ginanjar Legiansyah.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Gedung Merdeka dijadikan markas pemuda Indonesia menghadapi tentara Jepang dan selanjutnya menjadi tempat kegiatan Pemerintah Kota Bandung.

Baca juga:   Jangan Lengah Tetap Jaga Prokes, Meski BOR di Kota Bandung Turun

Pada KAA 1955, Gedung Merdeka digunakan untuk sidang pleno, pembukaan, dan penutupan konferensi. Presiden Sukarno menyampaikan pidato pembukaan di sini, diikuti oleh pidato dari sebagian besar kepala delegasi negara peserta KAA.

Gedung Merdeka kini menawarkan berbagai fasilitas, termasuk layanan tur pemanduan sejarah, pemutaran film dokumenter KAA, dan ruang utama untuk seminar atau aktivitas lainnya. Koleksi utama yang dipamerkan di Museum KAA yang terletak di Gedung Merdeka meliputi diorama Pembukaan KAA 1955, benda-benda tiga dimensi, foto-foto dokumenter, koleksi prangko KAA, dan Dasasila Bandung.

“Konservasi dan pemeliharaan Gedung Merdeka dilakukan dengan koordinasi Balai Pelestarian Cagar Budaya untuk menjaga keaslian dan kelestarian bangunan ini,” tambah Ginanjar.

Gedung Merdeka ditetapkan sebagai cagar budaya, dan setiap renovasi dilakukan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan konferensi tanpa menghilangkan orisinalitasnya.

Baca juga:   Ini Resolusi Walikota Bandung tahun 2019

Gedung Merdeka juga berkontribusi besar terhadap edukasi dan pariwisata di Bandung. Sebagai sarana edukasi, gedung ini sering menjadi tempat seminar dan pameran seputar KAA. Museum KAA – Gedung Merdeka menjadi rujukan bagi para peneliti dan memiliki perpustakaan yang dapat diakses publik. Sebagai destinasi wisata, gedung ini dikunjungi oleh 800-1000 orang setiap harinya, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Gedung Merdeka adalah simbol penting dari perjuangan dan persatuan bangsa. Kami terus berupaya menjaga dan melestarikan gedung ini agar generasi mendatang bisa merasakan dan memahami sejarah penting yang pernah terjadi di sini,” kata Ginanjar Legiansyah.

Dengan warisan sejarah yang kaya dan peran pentingnya dalam edukasi dan pariwisata, Gedung Merdeka tetap menjadi salah satu ikon budaya dan sejarah yang paling berharga di Indonesia. (tiwi)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Tiwi Kasavela
Tags: bandungGedung MerdekaKAA


Related Posts

Jalan Asia Afrika Masih Dipadati Wisatawan
HEADLINE

Jalan Asia Afrika Masih Dipadati Wisatawan

13 Mei 2025
Nafara : Mei Jadi Momentum Emas Bagi Pertumbuhan Ekonomi di Bandung
PASBISNIS

Nafara : Mei Jadi Momentum Emas Bagi Pertumbuhan Ekonomi di Bandung

12 Mei 2025
Polresta Bandung Patroli premanisme
PASBANDUNG

Polresta Bandung Gencarkan Patroli Cegah Premanisme Saat Minggu Gajian

11 Mei 2025

Recommended

FPI Resmi Dilarang oleh Pemerintah

FPI Resmi Dilarang oleh Pemerintah

4 tahun yang lalu
Stok Vaksin di Bandung Tak Terlalu Banyak Namun Sesuai Kebutuhan

Stok Vaksin Booster Kedua di Bandung Tak Terlalu Banyak Namun Sesuai Kebutuhan

2 tahun yang lalu
paslon jeje ronal

Pengamat: Elektabilitas Paslon Jeje – Ronal Bisa Terus Meningkat

6 bulan yang lalu
bank bjb TNI AL

bank bjb Tandatangani PKS Penggunaan Produk dan Jasa Layanan Perbankan dengan TNI AL

6 bulan yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Longsor Nagreg
PASBANDUNG

Bupati Bandung Tinjau Longsor di Nagreg, Beberapa Bangunan Rusak

20 Mei 2025

KAB BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau langsung lokasi bencana longsor yang menimpa Kantor Kepala...

Layanan Publik Digital

Diskominfo Purwakarta Perkuat Layanan Publik Digital dengan PISA

20 Mei 2025
unpas

Seminar Internasional FISIP Unpas Angkat Inovasi Lintas Negara SDGs

20 Mei 2025
pendidikan karakter

Pendidikan Karakter Diakhiri dengan Tangis Haru dan Pelukan

20 Mei 2025
peretasan situs PeduliLindungi

Respons Kemenkes soal Dugaan Peretasan Situs PeduliLindungi

20 Mei 2025

Highlights

Pendidikan Karakter Diakhiri dengan Tangis Haru dan Pelukan

Respons Kemenkes soal Dugaan Peretasan Situs PeduliLindungi

Shabrina Leanor Berhasil Jadi Pemenang Indonesian Idol Tahun Ini

Olimpiade Sains Nasional Indonesia 2025 Akan Digelar, Simak Infonya!

Pernat: Bagnaia Masih Aman di Ducati

Arsenal Runner-Up Lagi, Arteta: Mimpi Belum Padam!

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.