CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Sabtu, 27 September 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Mengapa Bandung Lebih Dingin Saat Kemarau? Berikut Penjelasan Dosen ITB

Yatti Chahyati
24 Juli 2024
bandung dingin

Ilustrasi. (foto: Shutterstock)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ketua Program Studi Meteorologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Muhammad Rais Abdillah, S.Si., M.Sc., menjelaskan tiga penyebab cuaca di Kota Bandung lebih dingin dari biasanya, terutama pada pagi hari di musim kemarau.

Menurut dosen dari Kelompok Keahlian Sains Atmosfer tersebut, suhu dingin Bandung di pagi hari saat musim kemarau adalah hal yang wajar.

Hal ini terjadi karena tiga faktor utama: sedikitnya awan saat kemarau, angin, dan kelembapan udara.

  1. Jumlah awan yang relatif sedikit saat kemarau

Dr. Rais mengatakan bahwa awan berperan penting dalam mengatur suhu udara. Saat kemarau, jumlah awan di langit relatif berkurang.

“Awan berfungsi sebagai ‘selimut’ yang memantulkan sinar matahari dan mencegah panasnya mencapai permukaan bumi,” katanya.

Baca juga:   Promosi Doktor Ira Lusiawati Kupas Kinerja Pegawai BPPD Kota Bandung

Pada siang hari, dengan sedikitnya awan, lebih banyak sinar matahari yang mencapai bumi sehingga suhu udara terasa lebih panas.

Namun, pada malam hari, efeknya berkebalikan. Panas yang diserap bumi pada siang hari dilepaskan kembali ke luar angkasa dengan cepat melalui proses radiasi saat malam.

Akibatnya, suhu udara pada malam hingga pagi hari turun drastis. Namun, proses pendinginan ini juga dipengaruhi oleh keberadaan awan di malam hari.

“Jika malam hari tidak ada awan, panas dari bumi akan lepas ke luar angkasa. Namun, jika ada awan, panas akan dipantulkan kembali oleh awan sehingga permukaan bumi mendingin lebih lambat,” ujarnya pada Selasa (23/7/2024) kemarin.

Baca juga:   Gerindra Usung Ridwan Dhani Wirianata untuk Pilwalkot Bandung 2024

Beliau menjelaskan bahwa puncak panas saat musim kemarau paling tinggi karena terik matahari, namun puncak dinginnya juga paling rendah.

“Hal ini karena jarak antara temperatur maksimum dan minimum harian cukup besar dibandingkan musim hujan yang relatif banyak awan,” tambahnya.

  1. Angin

Keberadaan angin mempengaruhi proses pendinginan suhu di permukaan bumi saat kemarau. Dr. Rais menjelaskan bahwa suhu menjadi lebih dingin ketika angin tenang dibandingkan saat ada angin yang berembus.

“Jika cuaca dingin dan tidak ada angin atau anginnya tenang, pendinginannya lebih efektif,” katanya.

Ini karena angin berfungsi untuk “mengaduk” udara malam hingga pagi. Pada malam hari, udara di bagian atas lebih hangat daripada di bagian bawah.

Baca juga:   Pemkot Bandung Luncurkan Semarak Ramadan Bandung Utama 1446 H

Jadi, ketika ada angin, udara hangat akan bercampur dengan udara dingin di bawah.

  1. Kelembapan

Peran kelembapan udara dalam kaitannya dengan suhu dingin mirip dengan banyak sedikitnya awan, meski efeknya lebih kecil.

Kelembapan yang rendah tidak langsung membuat suhu udara menjadi dingin, namun udara dengan kelembapan rendah akan terasa lebih dingin.

Untuk cuaca dan suhu dingin di masa depan, Dr. Rais menyarankan untuk melihat prakiraan cuaca resmi dari BMKG.

“BMKG sudah melakukan prakiraan. Temperatur itu prediksinya jauh lebih akurat daripada hujan. Untuk pertanian yang memerlukan informasi satu minggu atau satu bulan ke depan, BMKG juga mengeluarkan prediksi musiman. Jadi, sangat bisa sekali melihat informasi prakiraan cuaca tersebut,” ujarnya. (*/tie)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Hanna Hanifah
Tags: bandung dingincuaca Bandungdosen ITBITBpenjelasan dosen ITB


Related Posts

Dosen ITB
HEADLINE

16 Dosen ITB Masuk Daftar World’s Top 2% Scientists 2025

26 September 2025
Inovasi Ramah Lingkungan di Masjid Salman ITB, Pegadaian Salurkan Bantuan Teknologi Recycle
PASBANDUNG

Inovasi Ramah Lingkungan di Masjid Salman ITB, Pegadaian Salurkan Bantuan Teknologi Recycle

26 September 2025
ITB eksperimen Fisika
HEADLINE

ITB Latih Guru Depok Eksperimen Fisika Berbasis Sensor Smartphone

22 Agustus 2025

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Makan Bergizi Gratis
HEADLINE

Program Makan Bergizi Gratis Masih Disambut Positif Siswa Bandung

26 September 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Meski menuai sorotan publik akibat kasus keracunan massal di sejumlah daerah, program Makan Bergizi...

Penyitaan Buku, Penyitaan Akal Sehat

Penyitaan Buku, Penyitaan Akal Sehat

26 September 2025
Banjir Antapani Kidul

Pemkot Bandung Tertibkan Bangunan Liar Demi Atasi Banjir Antapani Kidul

26 September 2025
Dosen ITB

16 Dosen ITB Masuk Daftar World’s Top 2% Scientists 2025

26 September 2025
Persita Tangerang

Para Pemain Mahal Persita Tangerang yang Bisa Bikin Persib Menderita

26 September 2025

Highlights

16 Dosen ITB Masuk Daftar World’s Top 2% Scientists 2025

Para Pemain Mahal Persita Tangerang yang Bisa Bikin Persib Menderita

Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, 1.141 Pelajar Jadi Korban

Head to Head Persita Vs Persib: Maung Bandung Digdaya

Sektor Bahaya Persita yang Diantisipasi Pelatih Persib Bandung

Rail Clinic PT KAI Layani Ratusan Warga di Stasiun Manonjaya Tasikmalaya

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.