BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Kota Cimahi menargetkan peningkatan jumlah mahasiswa hingga 40 ribu dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini, jumlah mahasiswa Unjani telah mencapai sekitar 25 ribu, meningkat signifikan dari sebelumnya yang hanya 12 ribu.
Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi Unjani, Letjen TNI (Purn.) Dr. Tatang Sulaiman, menyatakan bahwa target ini merupakan kelanjutan. Dari pencapaian yang telah dirintis oleh Rektor sebelumnya, Prof. Hikmahanto Juwana.
“Kita berharap ke depan Unjani bisa mencapai angka 40 ribu mahasiswa. Ini sangat memungkinkan karena pembangunan gedung baru akan selesai tahun ini,” ujar Tatang usai menghadiri serah terima jabatan Rektor Unjani kepada Prof. Dr. Agus Subagyo untuk periode 2025–2029, Kamis (10/4/2025).
Tatang menambahkan, selain pengembangan fisik kampus, Unjani juga akan memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Guna mendukung penambahan jumlah mahasiswa.
Ia menjelaskan, Yayasan Kartika Eka Paksi sebagai badan penyelenggara pendidikan memiliki misi. Untuk menjadikan Unjani sebagai universitas yang unggul, besar, dan maju.
“Unggul sudah kita raih di akhir 2024. Untuk menjadi universitas yang maju, indikatornya jelas. Seperti peningkatan jumlah mahasiswa, akreditasi unggul, serta pengembangan program studi baru,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa menjadi universitas besar berarti memiliki lebih banyak fakultas dan program studi. Serta jumlah mahasiswa yang terus meningkat.
Ia juga mengapresiasi langkah awal Rektor baru, Prof. Agus Subagyo, yang langsung menjalin kerja sama dengan berbagai universitas.
“Saya pikir ini adalah sesuatu yang bisa dicapai,” imbuh Tatang.
Sementara itu, Rektor Unjani yang baru, Prof. Dr. Agus Subagyo, menegaskan komitmennya. Untuk melanjutkan visi dan program yang telah diletakkan oleh pendahulunya.
“Kita akan mengevaluasi apa yang masih kurang dan mengupayakan optimalisasi lebih lanjut,” ucapnya.
Salah satu fokus utama kepemimpinannya adalah mendorong peningkatan akreditasi program studi. Hingga tingkat internasional. Saat ini, 34 persen program studi di Unjani telah memperoleh akreditasi unggul.
Tantangan yang Dihadapi
Prof. Agus juga menyoroti tantangan yang dihadapi Unjani dalam mencapai target tersebut. Termasuk meningkatnya jumlah perguruan tinggi asing yang masuk ke Indonesia serta kebijakan perguruan tinggi negeri (PTN). Yang kini membuka jalur mandiri dengan kuota besar.
“Kompetisi perguruan tinggi saat ini sangat luar biasa. Banyak perguruan tinggi asing yang masuk ke Indonesia, ini menjadi tantangan bagi kita,” jelasnya.
“Dengan kuota jalur mandiri yang terus bertambah di PTN, ini juga tantangan buat Unjani sebagai perguruan tinggi swasta,” sambungnya.
Untuk menghadapi persaingan tersebut, Agus menegaskan bahwa Unjani memiliki nilai pembeda yang kuat. Yaitu pembentukan karakter mahasiswa melalui pendidikan yang menekankan pada soft skill dan etika.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa. Soft skill dan etika menjadi pembeda lulusan Unjani dengan yang lainnya,” tegasnya.
Ia menambahkan, nilai-nilai Disiplin, Loyal, dan Santun menjadi identitas Unjani yang diharapkan mampu menjadi ciri khas lulusan di dunia kerja.
“Itu yang diharapkan menjadi identitas lulusan Unjani di dunia kerja,” tutup Agus. (uby)